Mohon tunggu...
Nasrullah Muhammadong
Nasrullah Muhammadong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ilmu hukum

Hobi pidato, nyanyi, and olahraga

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Selalu Tirakatan Menjelang 17 Agustus

17 Agustus 2023   15:15 Diperbarui: 17 Agustus 2023   15:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

SELALU TIRAKATAN MENJELANG 17 AGUSTUS

Ketika melanjutkan kuliah di Yogyakarta, saya tinggal di daerah yang masih terasa suasana pedesaaanya. Yaitu di Desa Purwomartani, Kab. Sleman (lumayan dekat dari candi prambanan).

Ada (salah satu) yang unik ketika tinggal di sana. Dikatakan unik, karena hal itu tidak saya jumpai di daerahku. Yakni, di setiap malam tanggal 16 Agustus, selalu diadakan upacara, yang bernama "malam tirakatan".

Kata tirakatan (tirakat) itu sendiri berasal dari bahasa arab "thariqah", artinya: jalan atau cara. Istilah ini lebih dikenal dalam masyarakat jawa. Dan lebih populer lagi digunakan, ketika diadakan malam tasyakuran atas kemerdekaan Indonesia (sebagaimana yang disebutkan tadi), yaitu: "malam tirakatan". Kegiatan ini bertujuan untuk menghormati dan merenungkan makna kemerdekaan, serta mengingat perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Tirakatan menjelang 17 Agustus, tentu tidak berlaku di semua daerah di tanah Jawa. Mungkin hanya daerah-daerah yang memiliki historiografi atau yang berhubungan erat dengan perjuangan kemerdekaan Indonesia saja, yang sangat kuat melaksanakan tradisi ini. Yogyakarta, salah satu contohnya.

Yang saya amati, malam tirakatan yang cukup sederhana, yaitu berkumpul sambil lesehan di tingkat dusun, doa bersama, dan ceramah dari tokoh desa. Ceramahnya menyangkut pembersihan batin, serta berpikir positif tentang bangsa dan negara. Kegiatan yang cukup sederhana ini, selalu diadakan di area, tepat di samping rumahku. 

Adapun yang cukup formal, dilakukan dilapangan dengan membuat panggung. Ini banyak dilakukan di kota. Acaranya, mulai menyanyikan  lagu indonesia raya. mengheningkan cipta, pembacaan teks Proklamasi, ceramah dari para tokoh dan kaum veteran, pembacaan doa, pemotongan tumpeng, makan bersama, dan ditutup dengan acara seni.

***

Di tengah perubahan zaman, budaya tirakatan tetap relevan. Dan ini tentu menjadi salah satu cara yang terindah untuk memelihara nilai-nilai sejarah dan semangat nasionalisme.

Palu, 17 Agt 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun