Mohon tunggu...
Nasrullah Muhammadong
Nasrullah Muhammadong Mohon Tunggu... Dosen - Dosen ilmu hukum

Hobi pidato, nyanyi, and olahraga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Benteng Somba Opu

23 Juli 2023   22:41 Diperbarui: 24 Juli 2023   00:27 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

BENTENG SOMBA OPU

Oleh kerabat, saya sempat diajak berjalan-jalan ke sebuah situs bernama Benteng Somba Opu. Tempat bersejarah ini berjarak kurang lebih 7 km dari Kota Makassar atau sekitar 20 menit sampai ditujuan.

    

Benteng Somba Opu berada di tepi Sungai Jeneberang. Situs itu dulu hampir terendam dan terkubur. Setelah digali dan dipugar,  oleh pemerintah setempat, diperluas dan dibuat semacam taman hiburan serta berbagai rumah adat di sekitarnya.

***

Di tempat itu, kulihat rombongan anak sekolah duduk santai di area situs sambil ngemil. Beberapa di antaranya mengambil pose di atas tembok bekas-bekas reruntuhan benteng tersebut.

Peristiwa apa sebenarnya yang terjadi di tempat di mana anak-anak muda makassar itu kini sedang ber-selfie ria?

Ya, peristiwa itu terjadi lebih dari tiga abad yang lalu. Yaitu perjuangan putra makassar mempertahankan kerajaannya dari para penjajah.

Adalah Speelman yang memutuskan serangan umum untuk menghancurkan Benteng Somba Opu. Saat itu tanggal 15 Juni 1668, pertempuran terjadi siang dan malam. Tentara Speelman menembakkan 3.000 peluru ke tentara Sultan Hasanuddin yang mempertahankan sang benteng tersebut. Di sekitar benteng, beberapa pasukan Sultan Hasanuddin, juga menghadapi perlawanan pihak kolonial satu lawan satu dengan menggunakan badik dan tombak.

Belanda memang berhasil mengibarkan benderanya di Benteng Somba Opu. Tapi pertempuran itu  belum juga selesai. Benteng itu masih memiliki beberapa lapisan pelindung untuk sang raja, Sultan Hasanuddin. Belanda pun mencari akal. Mereka menggali tempat perlindungan dan menempatkan meriamnya di dalam benteng.

Ketika Belanda berhasil merangsek masuk dan membakar istana, bersamaan itu pula, pasukan Sultan Hasanuddin meledakkan meriam "anak makassar"-nya.

Pada tanggal 24 Juni 1669, Benteng Somba Opu jatuh. 272 senjata besar maupun kecil direbut oleh pihak penjajah. Lebih dari seratus prajurit gagah berani tewas. Sultan Hasanuddin dikalahkan dan benteng Somba Opu pun jatuh.

***

Mengenang peristiwa itu, sungguh mengharukan, tapi juga membanggakan. Sempat juga kumerenung. Apakah anak-anak muda yang kuceritakan tadi, mengetahui persis apa yang terjadi di atas gundukan tanah, tempat di mana mereka sedang bersantai?

Andaikan mereka tahu, apakah perasaan atau nalarnya disaat itu, masih juga  tersambung dengan perjuangan hidup-mati atau badik berlumuran darah di atas puing-puing benteng di mana mereka berpijak? Semoga itu tetap ada...

Palu, 23 Juli "23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun