Tak banyak orang tahu kalau karya sastra dapat menggerakkan. Sebagaimana tak banyak juga yang paham kalau karya sastra adalah gambaran masa lampau yang bersandingan dengan karya sejarah di masanya.
Namun, terlepas dari semua itu, bagi mahasiswa Fakultas sastra, karya sastra tentu sangat berharga artinya. Terutama, karena karya sastra bisa bikin seseorang menjadi sarjana. Seperti saya, Sarjana Sastra dari hasil mengkaji novel "The Street Lawyer" (Pengacara Jalanan) karya John Grisham. Olehnya itu, kemana- mana di pergaulan Mahasiswa Sastra Inggris, khususnya penyuka novel - novel Amerika, saya menyebut diri sebagai "Sarjana Grisham".
Mengapa tidak, karena ketertarikan dengan karya Grisham itulah saya bisa menulis skripsi. Dan, karena menulis skripsi tentang karya Grisham itulah syarat terakhir untuk menjadi sarjana dapat terpenuhi. Kemudian, setelah menjadi sarjana Grisham, syarat administratif untuk melanjutkan studi menjadi terbuka.
Setelah menjadi sarjana Grisham, jadilah saya lanjut untuk meraih gelar Master. Karena mengkaji karya Herman Jan Friedericy, saya menyebut diri saya Master Friedericy--- bukan karena ahli di bidang pengkajian karya - karya H.J. Friedericy, namun karena Tesis saya tentang karya Friedericy. Sesederhana itu.
***
Mengkaji karya Friedericy merupakan syarat akademis untuk mendapatkan kelengkapan administratif dalam meraih gelar Master. Jadilah saya sebagai "Master Friedericy". Sebuah label bikinkan sendiri. Entah, apakah itu terkesan keren- kerenan, atau malah terjebak ke laku narsis - narsisan. Namun, rupanya itu memudahkan jika melakukan kegiatan "networking". Setidaknya untuk mengingat ketika ditanya "Tesis Masternya tentang apa mas/bro?", "Skripsinya tentang apa?". Jawabnya untuk mudah diingat: sarjana Grisham (2013), master Friedericy (2015). Baru Setelah itu dijabarkan a sampai z nya, yang masih terekam di ingatan.
Saat ini, saya sedang dalam proses mengkaji karya - karya Joseph Conrad. Akankah kelak menjadi Doktor Conrad? Entahlah. Mudah - mudahan dan semoga. Minimal selesai.
Grisham yang Amerika, Friedericy yang (Hindia) Belanda, dan Conrad yang Inggris. Semuanya Novel. Aspek kajiannya entah kenapa, selalu ada aspek sejarah sosial budaya dan ekonomi politiknya. Aneh. Sekarang malah lebih aneh lagi, "sejarah" politik ekologi yang terkait novel - novel Conrad. "CCM --- Cita - cita Mulianya" kira - kira begitu. Semoga kesampaian. Aamiin.
***Â
Kembali ke Grisham. Tujuan pragmatis saya mengkaji Grisham adalah supaya bisa cepat sarjana. Sesederhana itu.