Mohon tunggu...
Nasrullah Mappatang
Nasrullah Mappatang Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis lepas

Alumni Fakultas Sastra UNHAS dan Pascasarjana UGM - Pegiat Sekolah Sastra (SKOLASTRA) - Mahasiswa Doktoral/ PhD di University of Malaya, Malaysia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Selangkah Lagi, PSM!

5 Mei 2023   10:12 Diperbarui: 5 Mei 2023   10:47 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal selangkah, jika tak ada aral melintang, PSM akan menjadi juara Liga 1 Indonesia. Tentu publik Makassar, Sulawesi Selatan, dan para pendukung PSM di seluruh penjuru dunia, tak hanya di Sulsel, patut berbangga. Prestasi PSM tersebut layak diapresiasi memang. 

Bukan apa - apa, dengan berbekal tanpa pemain bintang, tak ada pemain nasional, hingga "olokan" tidak punya stadion, PSM melangkah di awal musim dengan kekuatan "sederhana", "apa adanya". Bahkan, sejujurnya tak menjadi unggulan banyak analis bola tanah air. 

Namun, siapa boleh menebak, seiring berjalannya musim, dengan kerelaan hati setelah mencari stadion ke sana ke mari, akhirnya PSM berkandang di Stadion Gelora BJ Habibie Pare-pare, dengan jarak tempuh tiga setengah jam dari Makassar. 

Kini, mari menegakkan kepala menyambut raihan terbaik PSM musim ini. Apapun itu. Selangkah lagi, PSM Juara. 

Pelatih adalah Utama

Keberhasilan manajemen PSM merekrut pelatih berlisensi UEFA, Bernardo Tavares, ke tanah Daeng patut diacungi jempol. Seleksi yang ketat oleh CEO PSM kala itu Munafri "Appi" Arifuddin, membuahkan hasil. Tavares pelatih "bukan kaleng - kaleng". Dengan tangan dingin, penuh percaya diri, pria asal Portugal ini, berbesar hati menerima sajian pemain yang ada.

Tanpa berpikir panjang, Tavares menunjukkan kualitasnya dengan mengenali pemain - pemainnya. Lalu, memberikan kesempatan menit demi menit bermain. Ajang latihan pun menjadi arena untuk menilai keseriusan, kesungguhan, dan kesiapan bermain para punggawanya. 

Layaknya Guru, Tavares pun paham siapa diantara murid - muridnya yang siap bermain dan layak diturunkan setiap laga. Bahkan, di tengah komentar miring pun, dia kokoh dengan keyakinannya. Hasilnya, Tavares mempu memoles pemain - pemain asuhannya from nobody to somebody. 

Di pergantian CEO, di tengah musim, nama "boss baru" PSM, Sadikin Aksa, pun layak bagi kita mengangkat topi. Keputusan memberikan ruang penuh bagi coach Tavares di lapangan sebagai manajer merangkap pelatih adalah keputusan tepat. Dengan mendapatkan kepercayaan itu, Tavares pun All out di lapangan dan membayar lunas kepercayaan salah satu putera mahkota Bosowa Group itu. 

Pencapaian Tavares sebagai pelatih berprestasi musim ini di PSM, membalikkan teori lama dalam sepakbola. Selama ini, infrastruktur dianggap menjadi faktor nomor satu. Kedua, kurikulum. Ketiga, barulah pelatih. Selanjutnya, pemain dan kompetisi yang baik. Namun, sejalan dengan keyakinan Gita Wirjawan, dalam salah satu percakapan di podcast nya dengan seorang Profesor muda Diaspora Indonesia di Inggris, bahwa Guru adalah utama. 

Gita, menteri era Presiden lalu itu, meyakini kekuatan Guru. Melebihi keyakinan dia terhadap kurikulum dan boleh jadi infrastruktur. Dan, Bernardo Tavares membuktikan itu. Keduanya membuktikan bahwa dalam pendidikan, Guru adalah utama. Dalam Sepakbola, pelatih adalah nomor satu. 

Kekuatan Tim 

Sebagai "Guru" bagi para pemainnya, Tavares dianggap "pragmatis" dalam artian positif. Dia meramu tim dan membangunnya dengan sumber daya yang ada. Strategi dan taktik tidak dipaksakan. Semuanya tergantung kepada kemampuan dan apa yang ada. Bahwa dia punya dream team, iya. Namun, secara realistis, Tavares harus memaksimalkan potensi yang ada: pemain muda, pemain asing, dan pemain dari Liga 2 bahkan Liga 3. 

Tim adalah kekuatan, tidak mesti bergantung kepada satu dua orang pemain. Strategi pun disesuaikan dengan kondisi tim dan kemampuan lawan. Hasilnya, hingga saat ini, dengan racikan itu, PSM baru dua kali kalah di tandang, dan belum terkalahkan dengan hanya satu kali seri di kandang. 

Dengan kekuatan tim, PSM pun menatap pintu juara. Dengan di awal tanpa pemain bintang, kini PSM boleh dikata bertabur bintang. Enam diantaranya, mendapatkan panggilan membela Timnas senior dan Timnas U-20. Sebuah capaian dari hasil kerja keras tim dengan pelatih sebagai jangkar pentingnya. 

Pelajaran Berharga 

Penting kiranya, di tengah hiruk pikuk perayaan di akhir musim nantinya, penting bagi PSM untuk berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Pare- pare dan Gowa. Pare- pare sebagai kandang bertanding, dan Gowa sebagai rumah berlatih. Bagaimanapun, dua tempat ini telah membuka pintu ketika PSM seperti "terusir" dari rumah sendiri, Makassar. Tanpa stadion bertanding, tanpa lapangan layak berlatih. 

Di dunia kepelatihan, Tavares bahkan menepis pandangan bahwa dengan pemain bintang dan kompetisi yang sehatlah yang membuat suatu tim dapat menghasilkan pemain bersinar. Tentu pandangan itu ada benarnya, tapi bagi Tavares, bahkan dengan pemain muda serta liga 2 dan liga 3 pun, dapat dibentuk. Begitu juga dengan liga yang tak menentu, Tavares konsisten mengasuh punggawa - punggawanya di PSM. 

Pelajaran berharga dari PSM, terutama dari nakhodanya, Bernardo Tavares, adalah stay humble. Tetap rendah hati sampai titik akhir kompetisi. Bekerja keras di setiap pertandingan. 

Mengenang PSM di masa depan 

Di masa depan, PSM kita harapkan dapat melakukan dua "kaderisasi" secara serius: pemain dan pelatih. Akademi PSM sudah menjadi kawah candradimuka bagi pembinaan talenta - talenta muda untuk menyuplai pemain bagi PSM dari musim ke musim. Bagi regenerasi pelatih, sepertinya perlu dipikirkan lebih serius lagi. 

Selebihnya, di masa depan, kita ingin mengenang sebuah klub yang lebih profesional dengan suporter yang juga semakin dewasa. 

Mari berproses bersama. Mari bertumbuh  bersama. 

Ewako!!!

Nasrullah Mappatang

Penggemar PSM, Tinggal di Kuala Lumpur

*) Tulisan ini ditulis beberapa hari menjelang PSM Juara Liga 1 Sepakbola Indonesia 2022/2023 dan pernah dikirim ke media, namun belum sempat dipublikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun