Mohon tunggu...
Ruli Nasrullah
Ruli Nasrullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bekerja dengan Jujur atau Menjilat?

28 Maret 2023   15:09 Diperbarui: 28 Maret 2023   16:17 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan berfokus pada menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan membangun hubungan positif melalui interaksi yang tulus, seseorang dapat menciptakan reputasi yang solid dan mendapatkan kepercayaan dan kekaguman dari orang-orang di sekitarnya. Kesuksesan sejati datang bukan dari menjilat, tetapi dari kombinasi kerja keras, integritas, dan keaslian.

Mengapa beberapa orang masih suka menjilat atasan mereka?  Menjilat atasan adalah perilaku yang bukan hal baru bagi dunia kerja. Ini sering dilihat sebagai sarana untuk mendapatkan bantuan, promosi jabatan atau kenaikan pangkat, atau bahkan hanya untuk menghindari dipecat. 

Tetapi mengapa orang menggunakan perilaku ini? 

Pertama, beberapa individu mungkin memiliki kecenderungan alami untuk mencari persetujuan dan validasi dari figur otoritas. Mereka mungkin percaya bahwa menanamkan diri dengan atasan mereka akan membuat mereka merasa lebih dihargai dan penting. Ini dapat berasal dari rasa tidak aman atau keinginan untuk disukai oleh semua orang.

Kedua, beberapa karyawan mungkin merasa bahwa mereka perlu melakukan apa pun untuk menaiki tangga jabatan. Mereka mungkin beranggapan menjilat atasan mereka sebagai strategi yang diperlukan untuk maju dalam karir mereka. Ini bisa sangat lazim di dunia perkantoran atau organisasi yang sangat kompetitif.

Beberapa individu mungkin kurang percaya diri akan kemampuannya untuk melakukan pekerjaan mereka dengan kualitas yang tinggi. Mereka mungkin merasa perlu mengkompensasi kekurangannya dengan menyanjung atasan dan membuat diri mereka sangat diperlukan. 

Terlepas dari alasan di baliknya, menjilat atasan bukanlah strategi yang berkelanjutan atau efektif untuk sukses di tempat kerja. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak kondusif, menumbuhkan kebencian di antara rekan kerja, dan pada akhirnya menyebabkan kurangnya kepercayaan dan rasa hormat dari atasan. 

Sebaliknya, bekerja dengan jujur dan rajin, dan memperlakukan semua orang dengan hormat dan profesionalisme, adalah pendekatan yang lebih baik untuk membangun karier yang sukses dan budaya tempat kerja yang positif.

Bahaya Menjilat, atau mencoba menyenangkan seseorang yang berwenang, dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman, di mana orang lain merasa tidak dihargai karena keterampilan dan kemampuannya, melainkan orang orang yang selalu menyanjung dan menyenangkan atasan yang akhirnya mejadi dominan dan berkuasa. 

Hal ini dapat menyebabkan kebencian dan frustrasi di antara rekan kerja, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perselisihan dan Tindakan kriminal.  

Selain itu, menjilat, dapat menghambat pengembangan profesional seseorang. Jika hanya fokus untuk menyenangkan atasan daripada mengembangkan keterampilan dan kemampuan, kemungkinan akan menghilangkan kesempatan untuk belajar dan tumbuh dalam peran yang semestinya dan dapat membatasi potensi dalam jangka panjang dan bahkan dapat menghambat peluang untuk promosi peningkatan karier.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun