Mohon tunggu...
Ruli Nasrullah
Ruli Nasrullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Drainase Perkotaan Kecamatan Kraksaan Masih Perlu Penanganan

24 Maret 2023   13:47 Diperbarui: 24 Maret 2023   13:53 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drainase Perkotaan Kecamatan Kraksaan Masih Perlu Penanganan

Kraksaan adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang memiliki populasi sekitar 68,146 orang dengan laju pertumbuhan penduduk sekitar 0.37 persen dan memiliki luas wilayah 37,89 km2. Kraksaan dikenal dengan daerah yang memiliki tingkat curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. 

Akibatnya, drainase perkotaan telah menjadi masalah yang signifikan di Kraksaan. Berbicara mengenai Drainase, tentunya kita tidak lepas dari definisi kata Drainase itu sendiri, Drainase mempunyai pengertian mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air (Suripin, 2004). 

Drainase merupakan bangunan air yang berfungsi untuk mengatasi kelebihan air dari hujan atau irigasi dengan cara mengalirkan air ke saluran saluran kecil, lalu dari saluran saluran air kecil tersebut disalurkan lagi ke saluran yang lebih besar dan pada akhirnya air akan sampai ke laut sehingga di tempat dimana air yang pertama dialirkan tersebut jumlah airnya akan optimum untuk kehidupan. Sistem drainase dalam suatu perkotaan merupakan infrastruktur yang cukup vital bagi sebuah kota. Tanpa sistem drainase yang baik, banjir dapat terjadi pada kota tersebut. Banjir akan menyebabkan kerugian harta berupa gagal panen, properti rusak, bahkan korban jiwa.

Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami kemajuan yang pesat termasuk Kabupaten Probolinggo di beberapa kecamatan-kecamatannya salah satunya Kecamatan Kraksaan. Kemajuan yang pesat di Indonesia seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Kenaikan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan lahan untuk tempat tinggal. 

Perubahan lahan menjadi pemukiman membawa dampak hidrologis, salah satunya yaitu kenaikan debit limpasan permukaan, yang menyebabkan beberapa masalah, termasuk masalah drainase. Kecamatan Kraksaan di Probolinggo tidak terkecuali dalam masalah ini. Karena populasi perkotaan di Kecamatan Kraksaan terus bertambah, sistem drainase yang ada berjuang untuk menangani peningkatan aliran air selama hujan lebat. Akibatnya, banjir telah menjadi kejadian umum di banyak daerah di kecamatan Kraksaan, yang juga bisa menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, serta menimbulkan risiko kesehatan bagi penduduk daerah tersebut.

Di Kecamatan Kraksaan umumnya saluran drainase berupa saluran terbuka, dan sebagian memanfaatkan saluran irigasi yang sudah tidak aktif lagi untuk daerah permukiman dan memanfaatkan saluran irigasi untuk areal persawahan. Perubahan fungsi saluran ini mengikuti perkembangan tataguna lahan dan perkembangan Kecamatan Kraksaan. Areal persawahan menyempit sedangkan areal pemukiman terus bertambah, maka peralihan fungsi saluran tidak bisa dihindari. 

Dari beberapa pengamatan, di sepanjang jalan utama, saluran drainase sebagian besar berupa saluran tertutup dengan inlet yang terletak dibagian pinggir trotoar dan berjarak 6-8 meter. Saluran yang ada di kecamatan Kraksaan saat ini beberapa titik masih tidak beraturan, baik ditinjau dari sisi arah aliran maupun ditinjau dari sisi dimensi. Hal ini sangat memungkinkan terjadinya luapan pada titik-titik tertentu atau pada saluran yang tidak dapat menampung debit yang lebih besar. Secara umum sistem drainase di kecamatan Kraksaan masih menggunakan sistem drainase gabungan dimana pembuangan air limbah domestik/air kotor dan air hujan dialirkan melalui satu saluran dan akhirnya mengumpul ke sungai atau saluran besar, dimana hal ini disebabkan karena terbatasnya lahan untuk saluran drainase. Oleh karena itu diperlukan suatu pemecahan masalah agar tidak terjadi genangan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di daerah tersebut.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo telah menerapkan beberapa inisiatif, seperti memperbaiki sistem drainase yang ada dengan dibangunnya sudetan dan inlet-inlet di kanan-kiri jalan pada kawasan genangan serta melakukan pemeliharaan saluran drainase dengan mengangkat sedimen dan sampah, dan membangun infrastruktur drainase yang baru. 

Pengembangan sistem drainase perkotaan yang efektif juga dapat dilakukan dengan mengelola peningkatan aliran air dan mengurangi risiko banjir di Kecamatan Kraksaan, melalui kombinasi langkah-langkah seperti membangun infrastruktur drainase tambahan, meningkatkan sistem yang ada dengan menghilangkan penyumbatan dan meningkatkan kapasitas, dan menerapkan teknik pengelolaan air untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia seperti halnya melakukan normalisasi saluran drainase, juga mengadakan alternatif solusi pendukung seperti sumur resapan. 

Selain itu, program kesadaran dan pendidikan masyarakat dapat dilaksanakan untuk mempromosikan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di antara warga dan mengurangi jumlah sampah yang menyumbat sistem drainase. Menerapkan rencana drainase perkotaan yang komprehensif sangat penting untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari infrastruktur dan kesehatan masyarakat kabupaten Probolinggo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun