Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Parepare mengadakan workshop tentang Pengembangan Pusat Sumber Belajar dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan (AI). Acara yang berlangsung selama 2 hari ini, 28-29 Oktober 2024, Â dihadiri oleh para dosen dalam lingkup FKIP UM Parepare.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FKIP, Syawal, menjelaskan bahwa workshop ini adalah bagian dari program revitalisasi LPTK yang berhasil didapatkan FKIP setelah melewati berbagai seleksi untuk mendapatkan pendanaan adri kementrian Pendidikan Republik Indonesia.Â
Melalui hibah ini, FKIP UM Parepare sedang mempersiapkan Pusat Sumber Belajar dan Microteaching yang terintegrasi IT. Pada kesempatan yang sama, Â Wakil Rektor I, Dr. Sriyanti Mustafa, S.Pd., M.Pd, yang membuka acara tersebut, menekankan pentingnya TIK dalam pendidikan saat ini.Â
"Kita hidup di era digital, di mana teknologi sangat penting dalam proses belajar. Oleh karena itu, pengembangan pusat sumber belajar yang memanfaatkan TIK sangatlah penting," ujarnya.Â
Dia juga menekankan bahwa penggunaan media berbasis AI dan Pusat Sumber Belajar sangat krusial untuk meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa.
Dekan FKIP, Patahuddin, S.Pd., M.Pd, juga menyampaikan apresiasi kepada narasumber Dr. Siti Hajr Larekeng, S.S, S.Pd., M.Hum, dan Hartoto, S.Pd., M.Pd, yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu. Dia menegaskan bahwa FKIP UM Parepare akan terus berupaya meningkatkan layanan dan fasilitas untuk menciptakan suasana akademik yang lebih baik.
Pada sesi Workshop Pengembangan panduan Pusat Sumber Belajar Terintegrasi TIK, ada 3 hal menjadi rumusan Utama yakni PSB sebagai pusat produksi, konsultasi dan pengembangan media dan modul ajar oleh dosen dan mahasiswa.Â
Sedangkan pada sesi kedua, peserta workshop berlomba-lomba membuat berbagai macam media pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai macam aplikasi AI.Â
Diharapkan, melalui workshop ini, para pendidik dapat lebih siap menghadapi tantangan dalam dunia pendidikan yang terus berkembang. Dengan semangat untuk berinovasi, diharapkan kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin untuk mendukung pengembangan pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik.