Pengakuan senada juga kerap saya dengar sendiri dari berbagai pihak dan kalangan di Sabah, dari pegawai pemerintahan, sopir angkutan online, polisi, akademisi, aktivis kemanusiaan dan lain-lain. Intinya, mereka sangat menyambut baik keberadaan lembaga-lembaga pendidikan yang sudah ada sementara ini. Seraya dengan itu, ada saran juga tentang usulan perbaikan manajemen CLC, khususnya pengurusan izin operasionalnya di Sabah supaya keberadaan dan statusnya menjadi lebih terlegitimasi.
Sudah 12 tahun CLC berada di Sabah --memang masih berusia kanak-kanak. Karenanya, masih banyak pekerjaan rumah yang musti dipelajari, diperbaiki dan dikembangkan supaya dia tetap eksis dan makin maju. Seperti makin maju dan susksesnya Asdar dan rekan-rekannya di Indonesia. Kalau dahulu mereka lahir dan belajar penuh parjuangan di ladang-ladang, siapa sangka kini mereka akan --atau sudah-- lulus dari di kampus-kampus alias menara-menara gading ternama di Indonesia.
Bersamaan dengan itu, kita agaknya juga tidak boleh lupa bahwa masih banyak adik Asdar lain yang belum mendapat kesempatan yang sama, atau malah sama sekali belum tersentuh akses pendidikannya. Karena itu, berbagai upaya masih harus terus dilakukan untuk menelusuri, mencari dan mengasah potensi dan bakat dari --meminjam istilah Pak Dadang Hermawan, mantan Kepala Sekolah SIKK-- "mutiara-mutiara" yang masih terpendam di belantara perkebunan sawit Malaysia yang sangat luas.
Mengakhiri tulisan ini, saya salinkan sebuah pesan dari Asdar untuk kita semua: "Saya dan semua alumni CLC dan SIKK sangat beryukur kepada Allah atas segala capaian yang sudah kami raih sejauh ini. Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pemerintah RI, Perwakilan RI di Malaysia, para guru, Pengurus Ladang Sawit, Pemerintah Malaysia dan semua pihak yang sudah berkenan mengizinkan kami untuk belajar di CLC walau dalam keadaan apa adanya. Tanpa itu semua, bukan mustahil kalau kami masih berada dan bertapok di ladang mengikuti jejak para orang tua kami menombak dan mengutip biji sawit...."Â
Selamat hari jadi ke-26 untuk Asdar, selamat ulang tahun ke-12 untuk CLC di Sabah. Semoga terus eksis dan makin sukses dalam membantu pelayanan pendidikan bagi anak-anak PMI di Sabah. Seraya dengan itu, dari ruang tunggu Bandara Internasional Kota Kinabalu, di depan ratusan alumni Pelajar SMP CLC se-Sabah yang mau melanjutkan studi jenjang SMA/SMK di Indonesia melalui Generasi Maju Cinta Tanah Air (Gema Cita), terdengar Pak Aksar berteriak lantang: "Kembalilah ke Indonesia kita...."***
Kota Kinabalu, 25 November 2023.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H