Mohon tunggu...
Nasrul Hadi
Nasrul Hadi Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Tsunami

26 Desember 2014   12:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:25 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14195468601496465293

[caption id="attachment_343442" align="aligncenter" width="300" caption="Gambar Illustarasi Tsunami (Sumber: 1.bp.blogspot.com) "][/caption]

Ombak besar pernah menerjang Aceh tercinta

Usai goncangan dahsyat gempa terparah merekah bumi rencong

Tiba-tiba, air laut surut

Masyarakat awam memilih ikan bertaburan

Sementara yang tahu meneriaki 'smong-smong.....'

Kemudian terjadilah

TSU...NA...MI...

Air surut tadi menghampar dari lautan luas

Memporak porandakan tanah tercinta

Jutaan jiwa melayang nyawa

Jutaan orang kehilangan sanak saudara

Jutaan teman kehilangan kerabat

Harta benda pun ikut pergi ntah kemana

Aceh menangis dalam duka

Aceh bersedih melihat realita

Mayat-mayat tergeletak dimana-mana

Puing-puing memenuhi ibu kota

Do'a dan harapan pun tertanam dalam setiap jiwa

Semoga Aceh pulih dari duka

Kini.......

Tsunami satu dekade sudah

Melihat Aceh banyak berubah

Tanah Aceh ditumbuhi bangunan megah

Sebagian orang berubah mewah

Do'a dan harapan kebaikan untuk Aceh

Bukan kemaksiatan setelah tsunami

Aku khawatir, dia akan kembali


Banda Aceh, 26 Desember 2014

Nasrul Hadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun