Kembali lagi dengan ulasan yang akhir-akhir ini sedang terpikirkan, dan ulasan ini selalu saja menjadi penyakit yang mewabah di kalangan kita, yakni syetan, roh dan hantu.
Ada pernah saya dengar di kalangan kita bahwa jika seseorang itu ditakdirkan berusia 50 tahun, terus orang itu mendahului takdir Tuhan dengan cara mati gantung bunuh diri, ditabrak, dibunuh dan sebagainya pas di usia 25 tahun, maka rohnya akan bergentayangan selama 25 tahun sisa usianya di dunia, dan akan menakut-nakuti manusia selama itu pula, lalu diikutkanlah cerita-cerita fiktif sandel bolong, sumiati, suster ngesot, dan sbgaianya.
Agak lucu juga sih mendengar cerita itu, padahal dalam syariat Islam sendiri dikatakan bahwa ada beberapa hal yang manusia tidak ketahui, yakni roh, usia atau ajal, jodoh, dan kematian.
Lalu kenapa sampai bisa ada yang mengada-ada dalam berpendapat bahwa "jika manusia ditakdirkan berusia 50 tahun ...", yang berandai-andai di sini adalah  manusia itu sendiri "jika manusia ditakdirkan 50 tahun.." lalu ditebak-tebak "mati bunuh diri di usia 25 tahun ...". Lebih ironinya lagi langsung meyakini "sisa usianya 25 tahun lagi rohnya akan bergentayangan".
Katakanlah! Ajal it urusan Tuhanku.
Telah dijelaskn dalam syariat bahwa jika manusia meninggal, maka biasanya yang menampakkan diri kepada manusia itu adalah jin Qarin atau jin pendamping dari manusia itu sndiri. Jadi, tidak ada manusia yang meninggal hingga menjadi hantu.
Kalau roh manusianya menjadi hantu, lalu siapa yang ditanyai oleh Malaikat Munkar wa Nakir di dalam Kubur?
Enak benar dong sampai roh nya ikutan liburan.
Lalu bagaimana dengan parakang, poppo dan sejenisnya?
Parakang, poppo dan sejenisnya itu bukanlah roh, melainkan manusia yang mnganut ajaran sesat dan bersekutu dengan jin, bahkan parakang dan poppo masih bersama dengan tubuh kasarnya dan belum meninggal, maka inilah yang dimaksud dengan syetan karena pasti akan mengganggu dan mengusik.
Kalau poppo dan parakang adalah syetan, maka bala tentaranya jin yang mnyesatkn mnusia disebut apa?
Yah, pastinya akan disebut syetan juga. Seperti jin Qarin yang selalu menampakkan diri untuk manakut-nakuti dan selalu berlaku jahat pada manusia sudah tentu syetan juga namanya.
Saya kira surah An Nass sudah cukup menjadi sebuah nasihat pada kita semua, bahwa yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia itu adalah dari kalangn jin dan manusia itu sendiri. (Baca Surah An Nass)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H