Di media sosial sedang ramai mengenai fenomena remaja yang berkumpul di lokasi sudirman tepatnya di Terowongan Kendal di Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat. Lokasi ini menjadi salah satu tongkrongan yang sedang tren di kalangan remaja yang berasal dari Jakarta maupun di luar Jakarta seperti warga Depok khususnya Citayam.
Selain berkumpul di lokasi tersebut banyak juga remaja-remaja yang menggunakan outfit yang tampak mumpuni dalam ber-fashion masa kini. Hal tersebut terbukti dengan harga-harga fashion style yang tergolong tidak murah bagi kalangan remaja. Brand yang digunakan pun biasanya didominasi oleh brand lokal yang sebenarnya baik untuk meningkatkan kecintaan remaja dalam menggunakan produk dalam negeri.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan bahwa kawasan Dukuh Atas bukan hanya milik kelas sosial menengah atau atas. Menurutnya siapa saja bisa menikmati kawasan tersebut yang bisa mempersatukan dan menyetarakan masyarakat dengan caranya masing-masing.
"Ya, biarkan saja. Tempat ini (Dukuh Atas) bukan cuma buat mereka yang (status) sosial ekonomi menengah ke atas. Justru demokratisasi itu yang terjadi di tempat ini, siapa saja bisa menikmati," kata Anies dalam tayangan Prometime News di Metro TV, Kamis, 7 Juli 2022.
"Kita mencoba membuat tempat ini untuk menjadi ruang ketiga yang mempersatukan dan menyetarakan. Biarlah mereka semua menikmati tempat ini dengan caranya masing-masing."
Pers Mahasiswa pada Kamis (7/7/2022) menemukan banyak remaja yang mengobrol dan tertawa dengan teman-temannya. Selain itu juga mereka terlihat sangat bahagia mengekspresikan dirinya dengan cara menari dan merekam kejadian saat itu untuk diunggah di akun media sosial khususnya TikTok.
Kedua remaja yang bernama Mamat (2 SMP) dan Rifki (2 SMP) yang bertempat tinggal di Ciledug ini mengaku datang ke Dukuh Atas hanya sekedar "nongkrong" dan mengisi waktu luang di saat libur sekolah.
"Di sini cuma nongkrong aja si, gak nyari cewe di sini". Ungkap Mamat saat di wawancarai di kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat (7/7/2022).
Selain itu juga remaja perempuan yang bernama Nay (3 SMP) dan Ria (2 SMP) yang bertempat tinggal di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur ini bisa bertemu di kawasan Dukuh Atas karena dari teman ke teman yang membuat keduanya bisa saling kenal.
"Bisa kenal karena dari temen ke temen dan terusnya maen bareng". Ungkap Nay remaja kelas 2 SMP yang ditemui di kawasan Dukuh Atas pada malam hari (7/7/2022).
Selain itu juga kedua remaja tersebut bisa mengetahui kawasan Dukuh Atas berawal dari keisengan mereka yang akhirnya membuat keduanya keterusan bermain di kawasan tersebut. Mereka juga mengungkapkan bahwasannya tempat tersebut biasa-biasa saja. Hal yang membuatnya bisa datang karena untuk sekedar healing atau penyebuhan jiwa, perasan, batin maupun pikiran.
"Dari awal iseng-iseng maen ke sini eh lama-lama keterusan maen ke sini. Tempatnya si biasa-biasanya aja. Yoi healing di sini".
Para anak muda biasanya datang ke kawasan Dukuh Atas mulai dari pagi hingga malam hari. Namun kedua remaja ini datang dari sore hari atas izin dari orang tuanya masing-masing. Selesai berkumpulnya pun bervariasi dan tidak menentu tergantung dari mood mereka masing-masing.
"Tergantung mood si. Biasanya gua balik jam 8 malem. Dan juga gua udah izin ke ortu (orang tua)" Ucap Nay yang di setujui oleh Ria dengan cara mengangguk kepala.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H