Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyebab Literasi Matematika Anak -Anak SMP di Aceh Lemah

21 Januari 2023   05:11 Diperbarui: 21 Januari 2023   05:13 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyelesaian salah satu contoh soal matematika (dok.pribadi)

Matematika merupakan ilmu yang sulit di mata pelajar di sekolah tapi sangat bermanfaat. Ilmu matematika semakin hari semakin berkembang karena tuntutan zaman dan untuk melahirkan berbagai teknologi yang canggih harus dengan mempelajari ilmu matematika.

Walaupun ilmu matematika salah satu pelajaran yang penting untuk kehidupan sehari-hari dan dunia akademisi namun literasi matematika untuk pelajar khususnya SMP sangat kurang.

Saya pernah mengajar ilmu matematika untuk anak sekolah dasar sampai sekolah menengah atas di Aceh di dua kabupaten berbeda. Sehingga saya mendapatkan gambaran bagaimana tidak mampunya pelajar dalam memahami matematika dengan baik.

Ada beberapa penyebab anak didik di sekolah tidak memahami atau literasi nya terhadap ilmu matematika kurang atau lemah.

Pertama, anak didik biasanya sudah mengetahui bahwa ilmu matematika sulit sehingga sebelum guru matematika masuk ke kelas di dalam pikiran mereka sudah ada anggapan ilmu matematika itu sulit. Sehingga  mereka merasa tidak mampu dan malas untuk berpikir, padahal ilmu yang di sampaikan oleh guru matematika mungkin sangat menyenangkan namun karena sudah ada pikiran sulit maka menyebabkan rasa pesimis di dalam diri anak didik tersebut.

 Akibatnya mereka tidak mampu memahami dengan baik apa yang di sampaikan oleh guru karena sudah tidak bisa atau tidak berani untuk mengerjakan soal matematika sebab diri merasa tidak mampu.

Jika yang pertama kesalahan dari anak didik yang sudah merasa sulit sebelum guru mengajarkan ilmu matematika kepada mereka maka yang kedua, guru penyebab anak didik tidak mau belajar dan memahami matematika dengan baik. Karena kebanyakan guru tidak mau belajar jika ketemu materi yang sulit dalam buku ajar matematika sehingga mengakibatkan anak didik tidak mempelajari semua materi belajar yang mana saat ujian tidak mampu menjawab soal dengan baik.

Contoh materi yang sulit adalah tentang geometri dan pecahan. Dua materi ini biasanya guru akan melewati bab pelajaran nya. Padahal dua materi ini sangat penting di dalam ilmu matematika. Karena dua materi tersebut saling berkaitan dengan bab lain baik untuk SMP dan SMA malah sampai di bangku  kuliah masih juga digunakan.

Penyebab yang ketiga, orang tua di rumah tidak mau mendukung tentang sekolah anak didik sehingga membiarkan anak seperti tidak rasa tanggung jawab terhadap pelajaran  mereka. Apalagi sekarang sudah berlaku sekolah dasar wajibkan naik kelas untuk anak didik mereka  yang menyebabkan banyak anak -anak yang lulus SD tidak mampu atau tidak mempunyai literasi yang mumpuni tentang ilmu matematika. Sebab begitu mudah mereka saat SD dan begitu mudah juga mereka untuk lulus.

Penyebab ke empat kurang nya literasi matematika untuk anak pelajar adalah kurikulum pendidikan di Indonesia yang terus berubah yang menyebabkan guru pontang panting untuk belajar kurikulum baru dan menyusun RPP baru sehingga menyebabkan tidak konsentrasi mereka guru untuk mengevaluasi kemajuan pemahaman anak didik mereka, khususnya tentang literasi matematika.

Dengan berubah-ubah kurikulum sangat menyulitkan guru untuk menaikkan standar mengajar mereka, karena guru juga di tuntut harus mampu berkreasi dan inovatif dalam mengajar sedangkan tugas administrasi juga menumpuk yang menyebabkan jam belajar guru menjadi berkurang.

Oleh karena itu, cobaan pertama guru matematika yaitu di sekolah SMP karena saat SMP anak didik harus mampu memahami matematika dengan baik mengingat mereka akan sekolah SMA yang lebih tinggi ilmu matematika nya.

Bahasa lain saat SMP otak anak didik kembali ke nol mengingat apapun yang diajarkan semuanya tidak tau. Oleh sebab itu, kepala sekolah dan juga kepala dinas terkait untuk lebih memperhatikan kondisi anak didik sekarang dan jangan hanya peduli dengan dana bos yang besar.

Khusus di Aceh, provinsi yang termiskin di pulau Sumatra tentu mempunyai banyak kekurangan terutama tentang literasi matematika. Karena di Aceh nilai untuk masuk perguruan tinggi negeri masih kurang banyak dengan provinsi di pulau Jawa. 

Hal ini dapat di maklumi mengingat Aceh masih jauh kualitas pendidikannya khusus tentang ilmu matematika. Ingat, kualitasnya yang kurang bukan uang mengingat Aceh terus mengelontorkan dana yang banyak untuk memajukan pendidikan Aceh namun masih kalah saing juga dengan provinsi lain padahal sudah hampir sepuluh tahun Aceh menerima dana Otsus dari pemerintah pusat.

Tidak maju-maju ilmu matematika di Aceh sebab orang memimpin dinas terkait tidak mengetahui masalah pendidikan di Aceh dan cenderung skeptis terhadap nasehat para ahli pendidikan. padahal pendapat para ahli lah yang harus di pertimbangkan dalam membuat suatu peraturan atau kegiatan untuk kemajuan pendidikan matematika di Aceh.

Bukan membuat suatu kegiatan hanya sekedar menghabiskan anggaran dan tidak ada lanjutan untuk evaluasi kegiatan tersebut. Sehingga tidak bermanfaat atau tidak ada efek terhadap pendidikan ilmu matematika di Aceh.

Tulisan ini di dedikasikan untuk guru ku

SD gunong Kleng 1999 - 2005

SMP 2 Meurebo 2005-2008

SMA 1 Meurebo 2008-2011

Universitas Syiah Kuala 2011 -2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun