Adapun kelebihan dari tradisi Meugang hantar makanan ke rumah mertua dan orangtua adalah lebih eratnya hubungan antar keluarga. Dan tentu hikmahnya akan terjalin hubungan yang harmonis antara menantu dan mertua serta juga antara anak dengan orangtuanya sendiri, sehingga tidak ada kata pilih kasih yang menyebabkan retaknya hubungan kekeluargaan.
Dengan tetap adanya tradisi Meugang maka hubungan antar kekeluargaan akan terjalin dengan baik sehingga pertengkaran di dalam rumah tangga tidak akan terjadi.
Akibat dari tradisi Meugang ini maka banyak hal yang dilakukan oleh orang-orang menyiapkan segalanya dari baju, daging atau hadiah lainnya. Sehingga membuat ekonomi di Aceh benar-benar bergerak sangat cepat jika sudah masuk hari Meugang dan hari Raya Idul Fitri.
Sebenarnya dengan kondisi zaman sekarang, yang mana anak-anak milineal kurang literasi tentang budaya Aceh sendiri maka membuat budaya Meugang akan memudar dengan sendirinya. Padahal tradisi Meugang di Aceh perlu dipertahankan karena tradisi ini adalah suatu perbuatan yang sangat positif.
Dan dengan adanya ancaman semakin berkurangnya orang yang mau melakukan tradisi Meugang ini juga maka dapat dipetikan hikmahnya bahwa suatu budaya akan hilang dengan sendirinya jika tidak dilaksanakan secara ikhlas dan berkelanjutan.
Memang diakui jika hari Meugang identik dengan hanya membeli daging namun kenyataannya masih banyak tradisi sama orang Aceh yang belum bisa semua diceritakan semua karena dibutuhkan cerita utuh dan komprehensif dari sesepuhnya orangtua jaman dahulu.
Itulah sedikit tentang tradisi menantu dengan mertua di hari Meugang di Aceh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H