Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mitigasi Bencana terhadap Gempa dan Tsunami

5 Maret 2022   23:13 Diperbarui: 5 Maret 2022   23:17 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Gempa 1 Maret yang terjadi di Meulaboh (dok. bmkg.go.id)

Lima dengan hari ini terjadi dua kali gempa di daerah kami di Aceh Barat. Gempa pertama hari selasa tanggal 1 Maret 2022 yang berpusat di Meulaboh di tengah laut. Dan yang kedua terjadi hari ini sabtu pada tanggal 5 Maret 2022 yang berpusat barat daya laut di Aceh Jaya provinsi Aceh. Walaupun masih 5 skala  richter namun sangat terasa juga.

Penyebab terjadinya Gempa adalah terlepas energi yang dikumpulkan oleh lempeng Bumi yang saling bergesekan. Gempa ada dua macam yaitu Gempa Vulkanik dan Gempa Tektonik, Gempa Vulkanik disebabkan oleh Gunung Api yang meletus, sedangkan Gempa Tektonik disebabkan oleh Lempeng Bumi yang saling berdekatan.

Meulaboh merupakan daerah rawan gempa, karena Meulaboh di apit oleh dua patahan Bumi, yaitu satu dilaut dan satu lagi didarat. Yang dilaut nama patahannya adalah patahan Indo- Australia sedangkan di darat ada patahan geser yang terkenal dengan nama patahan semangko.

Patahan semangko ada cabangnya yaitu ada patahan gunong kong yang menyebar dari lhokseumawe sampai Nagan Raya. Jadi, tidak heran di Meulaboh akan sering Gempa. Apalagi dilaut juga ada patahan Indo -- Australia yang berhimpit Eurasia.

Sebenarnya dengan sering Gempa maka mitigasi bencana atau pencegahan bencana sangat baik karena dengan sering gempa maka energy yang terkumpul oleh patahan akan cepat hilang atau tidak harus menunggu energinya besar baru dikeluarkan. Jika hal itu terjadi maka Gempa dan tsunami seperti 17 tahun lalu tidak terelakkan lagi.

Jadi, jangan takut jika terjadi gempa, sebab bagaimanapun gempa harus terjadi karena Meulaboh berada di atas patahan Bumi yang aktif. Kita berdo'a semoga gempa selalu kecil dan tidak mengakibatkan rumah roboh apalagi sampai terjadi Tsunami. Hal itu sangat berbahaya.

Gempa merupakan fenomena alam yang mengajarkan kita untuk selalu disiplin siap siaga, sebab hanya orang disiplin penuh siaga yang bisa menyelamatkan diri jika terjadi gempa. Dan bagi umat Islam gempa merupakan teguran untuk selalu mengingat Zat yang menciptakan yaitu Allah SWT. Apalagi Gempa terjadi pas azan magrib tadi. Hal itu merupakan teguran supaya selalu menjaga kewajiban bagi seorang muslim.

Masyarakat Meulaboh yang pernah di hantam Gempa dan Tsunami 17 tahun lalu tepat pada tanggal 26 Desember 2004 tentu trauma dengan Gempa. Termasuk, penulis yang terkena Gempa dan Tsunami yang mana pada saat itu penulis masih kelas 6 Sekolah Dasar. Sebenarnya penulis masih trauma dengan Gempa ataupun dengan ombak di laut. Biasanya jika ombak besar penulis tidak bisa tidur alias hati merasa was -- was. Apalagi jika terjadi gempa, sudah siap -- siap penulis untuk terus menyiapkan baju, jaga -- jaga jika gempa semakin besar langsung lari ketempat yang lebih tinggi.

Akibat dari gempa biasanya rumah roboh, sehingga bahan -- bahan untuk mendirikan rumah di daerah rawan gempa biasanya bahan yang ringan. Hal ini bisa kita contoh dari penduduk Jepang yang mana mereka jika ingin membangun rumah maka mereka akan berkonsultasi dengan pemerintah daerah atau otoritas yang terkait. Penduduk Jepang tidak membangun rumah sembarangan, sebab mereka paham bahwa mereka duduk di tempat yang rawan gempa sehigga konsultasi dengan pemerintah terkait sangat penting. Jadi, tidak heran di Jepang korban Gempa Bumi masih hidup walaupun satu minggu tertimpa rumah.

Beda dengan Indonesia khususnya Meulaboh yang mana jika ingin membangun rumah main mendirikan saja tanpa persetujuan dari pemerintah daerah, dan herannya pemerintah daerah seperti acuh tak acuh terhadap kontruksi rumah yang di dirikan oleh masyarakatnya. Padahal, pemerintah daerah dapat memberikan saran dengan baik dan dapat  dilakukan dengan cara persuasive suapay masyarakat yang awam dengan bencana dapat memahami dengan pembelajaran mitigasi bencana dengan hal mendirikan rumah. Sebab banyak korban meninggal dari Gempa dulu baru nanti disusul dengan Tsunami. Biasanya Tsunami terjadi 30 menit setelah gempa. Jadi, setelah gempa terjadi masyarakat dapat melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun