Karena perlu diketahui bahwa Negara Indonesia kapanpun bisa di serang oleh Negara asing. Oleh karena itu, dengan memasukkan ilmu bela diri dalam kurikulum pendidikan maka dengan sendirinya akan menjadi Negara kuat sebab rakyatnya juga kuat.
Selain ilmu bela diri laksamana Malahayati juga ada ilmu memimpin yang mampu memperngaruhi inong balee untuk siap berperang melawan penjajah. Ilmu kepemimpianan ini tidak semua orang mampu melakukan karena mengajak perempuan ikut berperang ditengah laut bukanlah mudah. Namun, dengan strategi pendekatan sama -- sama inong balee maka laksamana malahayati mampu mengajak inong balee berperang ditengah laut.
Laksamana Malayahati juga sebagai penjaga laut selat malaka yang mana jika sebuah kapal yang mau melintasi harus mendapat izin dari Laksamana Malahayati, keren bukan Laksamana Malahayati.
Tidak putus asa nya Laksamana Malahayati saat suami mati syahid di medan tempur dapat menjadi pelajaran bagi perempuan bahwa putus asa bukanlah jalan terbaik. Namun, bangkit dan berjuang merupakan jalan satu -- satunya untuk membalas semua yang telah terjadi. Dalam keadaan lemah laksamana Malahayati menyatakan perang terhadap  Portugis. Sebab menyerah dan meratapi nasib bukanlah solusi.
Di zaman modern ini yang banyak kaum millennial yang labil, hanya gara --gara putus cinta langsung bunuh diri. Sehingga sangat disayangkan karena mati sia --sia, maka saatnya menjadikan Laksamana Malahayati sebagai panutan sebab hanya dengan menjadikan Laksamana Malahayati maka akan muncul malayahati yang lain di zaman modern ini.
 Untuk melahirkan manusia seperti Laksamana Malahayati maka diperlukan pendidikan yang komprehensif untuk bisa menghasilkan para perempuan atau penerus bangsa yang mau berjuang demi Negara.Â
Bukan sekolah hanya untuk mencetak karyawan tapi sekolah mampu melahirkan Laksamana Malahayati lainnya yang dapat mengguncang dunia. Sebab hanya dengan pendidikan yang tepat dapat menghasilkan manusia -- manusia yang berkualitas di masa depan bangsa dan Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H