Ketiga, Tsunami telah menghancurkan kesombongan hamba yang obsesi atau tujuan hidupnya yang hanya mengejar dunia dan melalaikan perintah agama seperti hubungan sesama dengan manusia dan hubungan dengan Allah swt.
Hubungan dengan manusia sebelum Tsunami sangat memprihatinkan di Aceh mengingat Aceh sedang dilanda konflik antara GAM (gerakan Aceh Merdeka) dengan pemerintah pusat. Sehingga kontak senjata antara GAM dan TNI terjadi dimana -- mana yang mengakibatkan nyawa manusia melayang sia --sia. Padahal, yang berperang atau yang berkonflik merupakan sama --sama saudara seiman dan setanah air.
Konflik GAM dan TNI yang membuat hubungan sesama manusia tidak baik karena saling membunuh, sedangkan perintah agama berkonflik tidak baik dan tidak perlu, maka dengan adanya Tsunami sehingga konflik antara GAM dan TNI berhenti sejenak dan berujung sampai perdamaian. Oleh sebab itu, Tsunami dapat menurunkan tensi antara GAM dan TNI sehingga semua rakyat Aceh yang di bawah NKRI bisa kembali hidup dengan tenang.
Hubungan dengan Allah swt sangat buruk lagi saat terjadi konflik GAM dan TNI, karena mereka yang berkonflik saling membunuh dan membunuh sangat dilarang dalam Agama Islam. Dan membunuh merupakan perbuatan tercela dan sangat dilarang dalam agama Islam.
Oleh sebab itu. Tsunami kembali membuat hubungan hamba dan Allah swt sebagai Tuhan semesta Alam kembali baik. Karena dengan berhentinya membunuh dan dibunuh berarti sudah kembali ke perinath Allah swt yang sangat melarang membunuh. Tentu juga hubungan seorang hamba dengan Allah swt kembali baik.
Masih banyak hikmah dari musibah Tsunami Aceh tahun 2004 yang tentu hikmah yang di dapat dari masing -- masing individu yang terkena langsung Tsunami maupun yang terdampak.
Tulisan ini untuk korban Tsunami yang selamat maupun yang sudah duluan menghadap sang Khalid, yang ditemukan mayatnya maupun yang hilang Al -- Fatihah untuk mereka yang sudah mendahului kita.
26 Desember 2004
26 Desember 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI