Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tsunami Aceh 26 Desember 2004, Sejarah yang Tidak Perlu Dikenang namun Diambil Hikmahnya

26 Desember 2020   22:47 Diperbarui: 26 Desember 2020   22:50 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusakkan akibat Tsunami, foto Masjid di salah satu sudut  kota Meulaboh, Aceh. (Kompas.com)

Ketiga, Tsunami telah menghancurkan kesombongan hamba yang obsesi atau tujuan hidupnya yang hanya mengejar dunia dan melalaikan perintah agama seperti hubungan sesama dengan manusia dan hubungan dengan Allah swt.

Hubungan dengan manusia sebelum Tsunami sangat memprihatinkan di Aceh mengingat Aceh sedang dilanda konflik antara GAM (gerakan Aceh Merdeka) dengan pemerintah pusat. Sehingga kontak senjata antara GAM dan TNI terjadi dimana -- mana yang mengakibatkan nyawa manusia melayang sia --sia. Padahal, yang berperang atau yang berkonflik merupakan sama --sama saudara seiman dan setanah air.

Konflik GAM dan TNI yang membuat hubungan sesama manusia tidak baik karena saling membunuh, sedangkan perintah agama berkonflik tidak baik dan tidak perlu, maka dengan adanya Tsunami sehingga konflik antara GAM dan TNI berhenti sejenak dan berujung sampai perdamaian. Oleh sebab itu, Tsunami dapat menurunkan tensi antara GAM dan TNI sehingga semua rakyat Aceh yang di bawah NKRI bisa kembali hidup dengan tenang.

Hubungan dengan Allah swt sangat buruk lagi saat terjadi konflik GAM dan TNI, karena mereka yang berkonflik saling membunuh dan membunuh sangat dilarang dalam Agama Islam. Dan membunuh merupakan perbuatan tercela dan sangat dilarang dalam agama Islam.

Oleh sebab itu. Tsunami kembali membuat hubungan hamba dan Allah swt sebagai Tuhan semesta Alam kembali baik. Karena dengan berhentinya membunuh dan dibunuh berarti sudah kembali ke perinath Allah swt yang sangat melarang membunuh. Tentu juga hubungan seorang hamba dengan Allah swt kembali baik.

Masih banyak hikmah dari musibah Tsunami Aceh tahun 2004 yang tentu hikmah yang di dapat dari masing -- masing individu yang terkena langsung Tsunami maupun yang terdampak.

Tulisan ini untuk korban Tsunami yang selamat maupun yang sudah duluan menghadap sang Khalid, yang ditemukan mayatnya maupun yang hilang Al -- Fatihah untuk mereka yang sudah mendahului kita.

26 Desember 2004

26 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun