Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbagi dengan Ibu-ibu Mualaf di Muara Situlen, Daerah Terpencil Aceh

14 Desember 2020   10:04 Diperbarui: 14 Desember 2020   10:35 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama dengan ibu mualaf desa Muara Situlen, Aceh Tenggara, Aceh (dok.pribadi)

Dalam acara pembagian tersebut terlihat wajah mereka yang sangat gembira dan ceria sebab mereka mendapatkan nasi kotak dan merasa diperhatikan oleh saudara muslimnya, walapun jauh tapi terasa dekat mengingat ada perhatian dari saudara yang jauh.

Pengarahan Oleh pimpinan Pesantren kami (dok.pribadi)
Pengarahan Oleh pimpinan Pesantren kami (dok.pribadi)

Dalam acara tersebut ada juga pengumuman untuk ibu mualaf untuk tidak sungkan memasukan anak mereka ke pesantren, mengingat pendidikan agama sangat diperlukan bagi semua generasi Islam masa kini.

Hari itu juga menberitahukan kepada ibu mualaf untuk terus mengaji di tempat pesantren kami, dan jangan patah semangat untuk bisa mengaji karena untuk bisa mengaji diperlukan belajar dengan sungguh -- sungguh.

Dalam berbagi kepada ibu mualaf pesantren kami bukan hanya materi tapi juga ilmu agama, sebab ibu mualaf bimbingan secara menyeluruh untuk mengerti agama Islam secara utuh. Oleh karena itu, pesantren kami terus berbagi kepada saudara sesame muslim, mulai menyantuni anak yaitm mualaf sampai anak telantar yang diakibatkan dari penceraian kedua orangtua mereka.

Di pesantren kami banyak anak mualaf dan yatim yang di didik dengan gratis oleh pesantren. Sebab misi utama pesantren kami adalah mencerdaskan anak bangsa dan mendidik mereka yang nasibnya tidak beruntung yang diakibatkan oleh ekonomi orangtua yang masih di bawah rata -- rata.

Hanya dengan memberikan pendidikan gratis dan berbagi sedikit materi kepada orang yang tidak mampu yang dapat dilakukan oleh lembaga pesantren kami, sebab hidup sebenarnya untuk selalu berbagi dan menyantuni sedikit harta bagi mereka yang tidak mampu.

anak - anak duduk dengan tertib saat pembagian nasi kotak (dok.pribadi)
anak - anak duduk dengan tertib saat pembagian nasi kotak (dok.pribadi)

Sebenarnya masih banyak orang yang tidak mampu, mengingat ekonomi di daerah terpencil sulit dengan pertumbuhan ekonominya stagnan. Karena banyak warga pekerjaannya hanya buruh tani yang dibayar per hari delapan puluh lima ribu. Oleh sebab itu, Pesantren kami hadir untuk bisa mencerdaskan anak bangsa dari kebodohan akibat dari tidak sekolah.

Dalam berbagi tentu ada kebahagiaan baik yang memberi maupun yang menerima, sebab rasa berbagi ada karena jiwa sosial manusia yang tinggi. Karena tanpa dipungkiri kalau manusia memang makhluk sosial yang hidup harus saling gotong royong dan saling berbagi.

Memang tidak banyak apa yang pesantren kami bagikan. Namun, walaupun sedikit tapi sangat membuat mereka yang haus akan ilmu dan kekurangan ekonomi merasa sedikit membantu. Dan akan membangkitkan asa mereka yang merasa masa depan suram bagi anak anaknya untuk kembali ada mimpi sebab anak mereka bisa kembali ke sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun