Gaji bukan indikator utama kebahagiaan guru, sebab kebahagiaan guru sebenarnya adalah guru berhasil mendidik anak bangsa menjadi orang hebat. Sebab amanah dan tanggung jawab seorang sangat berat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 45.
Zaman sekarang hanya yang mempunyai naluri guru yang kuat yang bisa bertahan menjadi guru, sebab tuntutan zaman dan kehidupan sekarang sangat berat, sehingga banyak guru muda yang belum sepenuhnya mencintai profesi seorang guru mundur, sebab tidak sanggup menanggung biaya hidup akibat gaji sedikit atau tidak layak.
Banyak guru muda, pintar dan kreatif menghilang akibat tuntutan zaman yang mewajibkan bahwa seorang guru harus PNS dan jika hanya guru honorer dapat dipastikan akan dijauhkan oleh calon mertua jika dia seornag laki laki, sebab tuntutan mahar untuk menikah sangat mahal, sedangkan gaji guru honorer tidak sanggup membeli mahar perempuan yang berpuluh juta.
Oleh karena itu, dengan adanya bantuan subsidi upah dari kemendikbud maka akan membuat guru honorer tegak berdiri dengan penuh percaya diri, sebab akhirnya mereka dapat perhatian juga dari kemendikbud. Bahaginya guru honorer mendapatkan BSU bukan dilihat dari nilai jumlah materi tapi bentuk perhatian dan kemendikbud yang tidak melupakan lagi guru honorer.
Selain kabar gembira dapat BSU, ternyata ada kabar gembira lain yaitu penerimaan PPPK 1 juta guru pada tahun 2021, PPPK dibuat untuk mewadahi guru honorer yang sudah berpuluh tahun mengajar namun tidak bisa mendafatr CPNS sebab kelewatan umur. Oleh sebab itu, dengan dibukanya lowongan 1 juta PPPK maka guru honorer akan mendapatkan kesejahteraan atau gaji layak di kemudian hari.
Semoga tahun depan virus corona dan guru honorer seluruh Indonesia semakin mendapat perhatian dari pemerintah, sebab bagaimanapun guru adalah garda terdepan untuk memerangi buta huruf bagi takyat Indonesia. Orang Indonesia tidak boleh bodoh, anak Indonesia adalah anak terhebat di dunia, karena terlahir dari guru hebat.
Selamat hari guru dari guru honorer (muda) di Aceh Tenggara, Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H