Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sopir Angkot Pahlawan Kami, Malaikat yang Tidak Bersayap

16 November 2020   17:41 Diperbarui: 16 November 2020   17:49 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah lima menit kemudian istri sampai ke tempat praktek dokter. Saya langsung menyambut dengan membawa mantel hujan supaya anak tidak kehujanan.

Saya sangat berterimah kasi dengan pak sopir, karena beliau mau berbuat kebaikkan dengan saya. Sebab sebenarnya treknya pak sopir tidak sampai ke tempat praktek dokter. Kata istri treknya itu 1 km sebelum praktek dokter.

Menurut cerita istri, pak sopir tidak tega menurunkan istri di tempat lain, sehingga pak sopir memberi solusi dengan cara membelikan pulsa HPnya sebagai pengganti ongkos angkot. Sebab dengan HP bisa menelepon saya. Dan mengetahui posisi saya.

Istri tidak mengetahui posisi karena hanya baru dua kali  pergi ke tempat praktek dokter. Dan kami jarang sekali pergi ke kota, yang kadang -- kadang hanya satu kali atau dua kali dalam sebulan, sebab pergi ke kota jauh dan memang tidak banyak kepentingan.

Setelah selesai di periksa oleh dokter dan di berikan obat, teman saya memeberikan tumpangan ke istri untuk pulang ke rumah. Karena memang kebetulan teman baru saja mengantar orangtua mereka ke rumah sakit di kota maka saya menelepon minta tolong untuk istri saya bisa numpang, ternyata bisa dan waktunya tepat setelah kami menerima obat dokter.

Terimah kasih pak sopir, engkau adalah pahlawan kami dan engkau adalah malaikat tanpa sayap yang di kirim Allah swt untuk kami, terimah kasih juga teman kami yang mau memberikan tumpangan. Alhamdulillah anak dan sitri sekarang sudah sehat kembali.

Kisah tanggal 9 November 2020, Kutacane, Aceh Tenggara. Aceh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun