Entah mimpi apa, penulis merasa ingin mencoba k reward. Jadi, sebenarnya penulis sudah menyiapkan beberapa artikel  untuk di kirim bulan November. Alhamdulillah artikel pertama tembus terpopuler tapi artikel kedua dan selanjutnya hanya dapat label pilihan tapi tidak ada terpopuler.
Penulis hanya ingin mencapai 3000 PV, akan tetapi penulis mulai merasa bimbang karena melihat penulis lain begitu mudahnya mendapat label pilihan dan masuk tren mingguan.Â
Jadi, pada saat sekarang penulis merasa lagi seperti anak -- anak yang mencoba melawan orang hebat. Penulis merasa tidak bisa mencapai target karena di pertengahan bulan sudah mulai kehilangan ide. Dan mencoba menulis tapi tidak tembus label pilihan.
Misi bulan November, penulis mencoba menembus batas dengan bisa mendapatkan k reward. Sebab sebenarnya penulis juga ingin  pamer sama orang -- orang bahwa menulis di kompasiana bisa menghasilkan uang, karena banyak teman -- teman maupun keluarga sering berkata "untuk apa menulis di kompasiana buat capek saja tidak menghasilkan uang".
Penulis langsung diam seribu bahasa akibat di ejek dengan kata yang membuat penulis down seperti itu. Kadang terbesit dalam hati iya juga ngapain menulis buang - buang waktu saja. Tapi setelah beberapa hari berlalu kembali membaca di kompasiana tentang motivasi penulis hebat yang sudah sukses, dan alasan mereka menulis kembali di kompasiana, dan membuat motivasi penulis kembali bersemangat.
Penulis merasa semangat untuk menerbitkan artikel yang terbaik tapi memang kemampuan perlu di asah. Sebab penulis yakin proses tidak menghianati hasil. Oleh karena itu, penulis harus banyak membaca tulisan penulis hebat yang sering nongkrong pada tampilan pertama layar blog kompasiana.
Untuk bulan November, tentu belum ada kata menyerah tapi dengan melihat begitu mudahnya penulis lain mendapat label artikel utama dan masuk tren mingguan. Penulis harus banyak bersabar dan terus belajar untuk menulis dengan baik. Karena ada seorang murid bertanya sama gurunya yang seorang penulis hebat, bagaimana cara menjadi penulis hebat?, gurunya menjawab yaitu dengan cara " menulis, menulis dan menulis"
Curhatan artikel ini menggambarkan kondisi psikis penulis sekarang, yang mana penulis sudah mulai kehilangan ide dan penyakit malas sudah mulai muncul, sehingga penulis hanya bisa melihat dan membaca setiap artikel yang berlabel headline. Karena seorang penulis tapi  malas membaca adalah bohong, alias tidak mungkin menjadi penulis handal.
Penulis mengikuti k reward untuk mendapatkan uang, sebab penulis ingin tunjukkan kepada orang -- orang bahwa menulis di kompasiana tidak membuang waktu sia -- sia.Â
Penulis jujur, karena memang sekarang penulis sangat membutuhkan uang. Sebab di masa pandemi covid-19 ini pemasukkan seorang guru honorer sangat memprihatinkan. Selain gaji tidak penuh dan juga les privat anak -- anak tidak sebanyak masa normal.
Mau tidak mau penulis harus bisa bersaing dengan orang -- orang hebat. Karena dalam k reward secara tidak langsung mengajari penulis untuk menulis dengan baik bukan menulis dengan asal -- asalan sebab jika asal -- asalan maka sudah pasti tidak banyak yang melirik artikel penulis atau tidak tembus label pilihan.
