Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tidak Perlu Harap Cemas, Siapapun Presiden Amerika yang Terpilih, Tidak Ada Ngaruhnya buat Negara Indonesia

6 November 2020   10:19 Diperbarui: 6 November 2020   10:29 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua calon presiden Amerika Serikat Joe Biden (kiri) Donalp Turmp (kanan) yang bersaing memperebutkan kursi presiden AS periode 2020 - 20 (Sumber foto thehindu.com)

Tentu sebagai guru yang mengajarkan siswa tentang dunia sekarang merasa beban dengan pertanyaan cerdas mereka. Di antaranya adalah mengapa Indonesia tidak mengirimkan pasukan elit ke Negara Palestina mengingat pasukan elit Indonesia masuk lima besar dunia?.dan mengapa Indonesia tidak mengecam setiap perlakuan Amerika Serikat yang selalu membantu Israel?.

Sebagai guru tentu menjelaskan dengan pendekatan bahwa masih banyak kepentingan Indonesia terhadap Amerika Serikat secara politik, mengingat Amerika Negara super power. Padahal, secara ekonomi Indonesia masih mampu hidup sendiri dan tidak bergantung dengan Negara lain, apalagi dengan Amerika Serikat. Sikap Negara Indonesia yang masih was -- was dengan Amerika Serikat.

Indonesia adalah Negara berkembang secara militer masih jauh dengan Amerika. Jika Indonesia berani mengecam Amerika Serikat maka Indonesia harus siap berperang dengan Amerika, hal ini yang sangat ditakuti oleh pejabat Indonesia karena jika perang terjadi tentu Negara Indonesia semakin menderita.

Jadi, siapapun presiden Amerika Serikat tidak ada ngaruhnya buat Negara Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya Negara Indonesia sadar diri terus berusaha maju untuk tidak lagi takut dengan Negara manapun di dunia. Negara Indonesia sebenarnya tidak takut tapi karena lemah maka mau tidak mau wajib ikut Negara yang kuat yaitu Amerika Serikat, sesuai dengan perkataan ibnu khaldun yang menyatakan bahwa,

"Negara kecil dan lemah cenderung mengikuti Negara yang besar dan kuat."

Untuk siswaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun