Mohon tunggu...
Nasrul
Nasrul Mohon Tunggu... Guru - nasrul2025@gmail.com

Pengajar sains namun senang menulis tentang dunia pendidikan, bola dan politik, hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kursus Bahasa English dan Liburan dengan Teman-teman Baru Serta Suasana Baru

12 Mei 2016   12:12 Diperbarui: 23 Mei 2016   22:22 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Guru,Native Speaker dan teman-teman saat liburan (sumber gambar;dok. pribadi)

Setelah wisuda aku mulai merasa seperti pengangguran. Memang kenyataan yang aku hadapi aku pengangguran. Dengan adanya saran dari Dosen aku akhirnya mengikuti les bahasa English. Les bahasa English gratis di berikan oleh pusat bahasa universitas tempat aku kuliah.

Aku mengikuti les bahasa English dengan niat mau bisa dan bisa pergi ke luar negeri. Karena pergi ke luar negeri impian aku dan aku harus segera mewujudkannya. Jika tidak bisa aku ke luar negri jangan sampai aku tekawoe(istilah dalam bahasa Aceh bagi yang tidak bisa mewujudkan mimpinya).

Aku mengikuti les bahasa English dengan 3 temanku dari jurusan fisika. Sebelum mengikuti les bahasa English kami semua mengikuti pretes untuk pembagian kelas. Alhamadulillah aku mendapatkan kelas paling dasar. Aku bersyukur karena aku berpikir bahwa aku belum ada dasar bahasa English yang bagus. Jadi, aku bahagia bisa mengikuti les bahasa English dari dasar. Dan temanku yang lain 1 orang masuk kelas EAP, 2 orang kelas Belt 2, dan  aku dengan teman yang lain kelas prebelt.

Hari pertama aku pergi les bahasa English aku telat. Maklum aku belum terbiasa bangun tidur cepat sejak 1 tahun terakhir. Aku telat karena jam masuk les bahasa English pas jam 8 pagi. Walaupun telat aku tetap bersemangat dan baiknya masih diberikan toleransi.

Minggu pertama aku masuk les bahasa English aku masih asing dengan teman-teman yang lain. Aku merasa asing akibat aku belum mengenal secara jauh dengan mereka. Jadi aku masuk ke kelas seperti kaku dan tidak bisa bergaya, padahal aku orangya fleksibel yang tidak suka suasana serius. Dengan suasana yang tidak mendukung aku agak malas pergi les. Tetapi aku tetap masuk namun tidak bersemangat.

Pada minggu kedua aku mulai bersemangat. Aku bersemangat karena merasa ada bidadari di kelas aku. Bidadari itu berasal dari satu fakultas dengan aku. Entah kenapa merasa hidupku mulai berwarna lagi dari sebelumnya yang penuh dengan galau hidup seperti terasa hampa dan gersang.

Suasana yang semakin senang membuatku semakin bersemangat mengikuti les bahasa English yang membosankan. Walaupun dia gak tau aku sudah dia. Namun, bukan halangan kalau aku suka dia hanya cinta  sekedar dalam hati. Aku jujur aku gak berani mengungkapkan cintaku padanya. Karena dia cantik kali.

Hari-hari aku mengikuti les semakin indah. Bagiku dia itu hanya sekedar penyemangat. Dan jika dia sudah ada yang punya aku tidak sedih karena tujuan aku mengikuti les untuk bisa pergi ke Eropa atau Jepang. Akan tetapi berjodoh dengan dia aku sangat berharap karena dia indah sekali dan beda dengan yang lain.

Di kelas prebelt aku mengikuti les bahasa English aku banyak berteman dengan teman yang berbedaa fakultas seperti fakultas ekonomi,KIP,pertanian dan Hukum.  Bagiku berteman dengan mereka semua sangat menyenangkan. Mereka itu ada kak Sari, kak Novi, Khairita (Fakultas Ekonomi), Bang Juanda, Kartika, Siti Aisyah (FKIP), Siti Maulida, Deby, Yuni, Najma, Rosnita, Nasrul (Fakultas MIPA), Bang Amda, Habil, Wawan, Tias (Fakultas Pertanian) dan Bang Basri (Fakultas Hukum).

Kelas Prebelt bagiku kelas paling seru sebab semua teman-teman suka bercanda dan sedikit sekali serius karena bagi kami serius tidak terlalu penting. Walaupun tidak tidak terlalu penting serius sering juga ada. apalagi pas bagian belajar Reading karena reading tidak boleh ribut atau berbicara.

Pengajar di kelas kami sangat menyenangkan dan aku sangat suka. Apalagi ada masuk orang bule yaitu si Leila dan Patrick. Mereka berdua berasal dari Ohio Negara bagian United States. Dua native speaker ini membuat kami semua dalam kelas seperti menghadapi kenyataan bahasa English langsung dan memang susah paham jika mereka bicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun