[caption caption=" Foto Indahnya Sumur Tiga Kota Sabang (Sumber Foto. Dok. Pribadi)"][/caption]Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah mata kuliah wajib di tempat aku kuliah. KKN pada masa aku sudah sedikit lebih maju, yaitu KKN internasional dengan Negara Asia lainnya. Sehingga aku harus wawancara bahasa English jika ingin pergi KKN ke Sabang.
Karena aku lulus tes wawancara bahasa English maka aku bisa ke Sabang. Aku lulus tes mungkin bukan berarti aku bisa bahasa English, akan tetapi karena aku kepedean bicara bahasa English. Aku kepedean sebab aku merasa bisa saja, walaupun yang aku  sendiri tidak paham apa yang aku bilang hehehe.
Sabang merupakan salah satu kotamadya provinsi Aceh. kota Sabang termasuk istimewa karena salah satu lokasi wisata untuk Aceh dan Dunia. Bukan tanpa sebab kota Sabang menjadi kota Wisata. Namun,memang keindahan Kota Sabang tidak bisa  diremehkan dengan Bali misalnya.
Aturan KKN adalah mewajibkan setiap kelompok yang sudah dibagi untuk melakukan survei awal ke Sabang. Pada survei awal ini aku pergi dengan teman kelompok. Kami pergi ke kampung penempatan pada saat KKN nanti. Nama kampung yang akan aku tempati dengan teman-teman adalah Desa Paya Seunara. Desa Paya Seunara masuk ke dalam Kecamatan Suka Karya Kota Sabang.
Setelah melakukan survei dan silatuhrahmi dengan aparat desa setempat. Aku dengan teman-teman dan dosen pengdamping kembali ke Banda Aceh. kami semua pulang tidak serentak karena beda keinginan pulang. Jadi, aku pulang duluan dengan temanku Rian. Aku dengan Rian pulang hari Sabtu.
Dua minggu kemudian aku dapat kabar bahwa kelompokku tidak jadi bergabung dengan luar negeri. Karena pihak luar negeri beradu masa libur dengan Negara Indonesia. Akibat pembatalan luar negeri ini. Aku menjadi paling tidak nyaman dan merasa di bohongi. Oleh karena itu, aku hampir tidak peduli lagi dengan KKN.
Karena merasa tidak peduli. Sehingga membuat teman kelompokku lelah menghubungiku. Aku tidak bisa dihubungi karena aku sudah kecewa. Aku orangnya jika sudah kecewa tidak mungkin bisa baik lagi.
2 minggu kemudian Hari Sabtu aku dapat telepon dari ketua kelompok Mujem. Mujem bilang aku harus ke asrama Kompas Unsyiah. Aku bilang ya saja karena yang telepon bos aku. Hari sabtu itu aku sebenarnya lagi malas sekali. Karena aku baru menyelesaikan nilai praktikan dan itu lelah sekali.
[caption caption="Team KKN kebangsaan Sabang foto bersama (sumber foto. dok. Pribadi)"]
Aku tidak tahu kelompokku akan gabung dengan anak dari luar Aceh. rupanya yang tau si Mujem dkk. Mereka yang menjemput tim dari luar. Aku agak gak enak juga tapi keadaanku memang super sibuk hampir tak ada waktu karena jadi asisten lab. Oh ya. Â Dari Universitas Riau (Unsri) juga gabung namanya Rini.
Hari keberangkatan kami adalah hari Senin. Kami berangkat jam 7 pagi. Dengan persiapan yang matang aku minta pamit sama kakakku dan segera berangkat ke pelabuhan Ule-lhee. Aku berangkat sendirian dari rumah. Dan di pelabuhan baru aku bertemu dengan teman-teman Unsyiah lainnya.
Pada saat menunggu kapal untuk berangkat. Aku bergabung dengan teman-teman Unsyiah. Bukan sok. Tapi anak dari luar ini entah dimana. I don’t know. Aku gak mau ambil pusing. Karena aku harus menjaga barangku dan semua perlengkapan untuk berangkat ke Sabang.
Jam 10 pagi kami mulai menaiki kapal BRR. Aku dengan sigap naik ke dek atas. Di dek atas aku bertemu dengan teman-teman Unsyiah. Aku hanya tau teman Unsyiah karena teman dari Solo dan Riau entah dimana. Sebab kami naik kapal terpisah-pisah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih kami turun di pelabuhan Balohan Sabang. Di pelabuhan sudah ada tim rektorat Unsyiah menunggu kami. 1 jam kemudian setelah kami semua turun dari kapal. Dilakukan acara serah terimah mahasiswa oleh rektor Unsyiah dan walikota Sabang.
[caption caption="anak-anak kampung Paya Seunara lagi mengikuti lomba makan kerupuk (Sumber gambar:dok. Pribadi)"]
Kelompok KKN Gampoeng Paya Seunara terdiri dari 9 orang yaitu Nasrul, Rian, Afzal, Mujem, Alya, Sheila (Unsyiah), Deddy, Rahmilia (UNS) dan Rini (Unsri). Dari kelompok kami ini ada dari berbagai di siplin ilmu seperti Nasrul (FMIPA Fisika), Rian (IAP Ekonomi), Afzal (FKIP Ekonomi), Mujem (THP Pertanian), Alya (Hukum), Sheila (FKIP Bahasa Inggris), Deddy (Ilmu Psikologi), Rahmilia (FMIPA Biologi) dan Rini (FKIP Geografi).
[caption caption="ere"]
Minggu pertama kami di Sabang melakukan silatuhrahmi dan juga main-main ke pantai. Sejujurnya, Kami KKN ke Sabang niatnya memang  mau liburan. Sehingga kami jalan-jalan keliling Sabang setiap 2 hari. Maklum orang luar Sabang yang ingin menikmati indahnya Sabang gak salahkan pergi KKN sambil liburan.
Program yang kami berikan ke Gampoeng Paya Seunara bervariasi dari mengenal menabung sampai Gampoeng Terang. Program pertama kami berikan ke anak SD dan MIN anak Gampoeng Paya Seunara. Tujuan kepada anak SD dan MIN sekedar untuk membuat mereka semua senang dan fun.
[caption caption="Pemasangan Lampu di jalan kampung Paya Seunara program kampung terang( Sumber Gambar: dok. pribadi)"]
Minggu ketiga aku melakukan kampung terang. Aku melakukan kegiatan kampung terang karena di Gampoeng Paya Seunara gelap dan juga banyak binatang liar seperti babi. Dengan banyak masukkan dari Ureng Tuha Gampoeng (Orang yang dituakan di kampung). Akhirnya aku memasang lampu di jalan kampung yang  gelap. Masyarakat Paya Seunara senang. Mereka bilang seperti inilah KKN. Hehehe.
[caption caption="ere"]
selain program kampung terang. aku juga memberikan sosialisasi mitigasi bencana gempa Bumi, Tsunami. Gunung meletus dan Longsor. aku memberikan sosialisasi karena daerah Sabang banyak tebing dan rawan longsor jika terjadi Gempa. Daerah Kota sabang ada juga Gunung berapi Jaboi yang tipe C. sehingga aku perlu memberikan mitigasi bencana Gunung Merapi dan pemahaman cara menghindarinya.
Pada minggu terakhir aku sudah merasa sangat bosan dan ingin  kembali ke Meulaboh. Aku bosan karena aku homesick sama ibuku di kampung.  Sebab  homesick aku sudah lama gak pulang kampung.
Aku tetap harus professional. Karena ini minggu terakhir. Aku dengan teman-teman harus membuat berbagai acara perpisahan. Akhirnya dengan persiapan apa adanya. Kamipun bisa membuat acara di Gampoeng Paya Seunara dengan meriah. Acara perpisahannya seperti makan kerupuk, lari goni, kereng dan pancing botol.
Di Sabang aku dengan teman-temanku juga liburan ke pulau Cot Clah dan Pantai Gapang. Dua daerah ini sangat indah dan masih alami. Aku senang ke Pulau Cot Clah karena tidak ramai orang. Dan lebih serunya aku dengan teman-teman seberang laut dengan perahu keci yang keren. selain pulau Cot Clah dan Pantai Gapang. aku dengan teman-temanku juga pergi ke Tempat wisata lain seperti Sumur Tiga, Panas Bumi Jaboi dan Benteng Jepang Anoi Itam.
[caption caption="Foto Team lagi menuju Pulau Cot Clah dengan menggunakan perahu nelayan setempat (Sumber foto dok. Pribadi)"]
Hari senin kami minta pamit kepada seluruh perangkat Gampoeng Paya Seunara. Karena kami akan comeback ke Banda Aceh. Pada hari keberangkatan ini aku dengan teman-teman bekerja sama. Lucunya Rahmilia mau dekat dengan tasnya. Dia bilang dia takut kehilangan barang di kapal. Aku bilang ini di Aceh pencurian di tas kayaknya tau. Karena orang Aceh tau kita toe anak perantauan yang perlu di sayang.
Aku dikapal bersama dengan Rahmilia, Rian, Deddy dan lainnya. Aku bahagia walaupun di saat-saat  terakhir kami masih bisa bercanda bersama. Lagian Rian ahli melucu. Rian melucu dengan kata-kata ulok (istilah kata bercanda dalam bahasa Aceh).
Akhirnya kami sampai di Banda Aceh. Di Banda Aceh kami masih seru-seruan bersama-sama sebelum temanku comeback to their home. Bagaimanapun aku senang sudah berteman dengan orang cantik pintar. Dan juga teman-teman lain yang sedikit gila dan aneh tapi seru. Aku merasa harus banyak bersyukur karena sudah bertemu dengan  teman-temanku semua yang baik. Mereka semua membuat aku termotivasi dan bisa memahami dunia luar yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H