Itulah sekelumit gambaran tentang slogan Pekanbaru Kota Madani yang kini di pajang pada kawasan taman Jalan Sudirman -- Simpang 3, bahkan itu menuai protes dari sejumlah kalangan.
"Kami sebagai masyarakat Melayu Kota Pekanbaru, menolak julukan baru yang diberikan oleh Walikota Firdaus. Apa itu artinya Madani, sama sekali tidak mencerminkan bahas yang tepat. Walikota tidak sesuka hati saja untuk merubah sejarah yang sudah dibangun," sampai Anas Aismana dalam sebuah aksi protes Pekanbaru Kota Madani.
Bahkan protes juga pernah disampaikan Ketua Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. LAM memberikan waktu 10 hari kedepan kepada Walikota dan jajaran untuk menanggalkan gelar Kota Madani. Jika tidak juga ada tanggapan atas aksi ini, pihaknya akan mengambil langkah serius. Lagi-lagi hanya sebatas itu, Pekanbaru Kota Madani tetap terus dibesar-besarkan oleh sang Visionernya.
Inikah yang disebut Pekanbaru kota Madani, Pemimpin Visioner dan entah apalagi gelar yang diberikan. Nyata Kota Pekanbaru, terus berkembang dan maksiat terus bertambah, tanpa tindak yang jelas oleh sang visioner. **
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H