Hidup Tanpa Smartpone adalah Omong Kosong

Modernd itu Cara Pandang Hidup Bukan Gaya Hidup 

Modernd itu akar katanya MODE (cara), mirip mode pesawat gitu. Mustahil orang masuk dipesawat tapi nggak mau ikut mode pesawat.

Lagipula morend itu adalah cara hidup bukan gaya hidup. Motif utamanya adalah efektif dan efisiean. Sehingga kalau modernd itu cara hidup maka smartpone itu toolsnya (alat/peralatan modedernd) tujuan awalnya agar manusi mampu melibat jarak dengan efisien.

Dengan smartpone orang bisa bekerja jarak jauh, bersosialsasi, dan sebagainya. Tapikan ada orang bernama Warren Buffett, orang terkaya di dunia yang hanya memakai flip phone jadul bukan smartpone?

Iya benar dia nggak pake smartpone, tapi kebutuhan dia akan alat itu diprantarai oleh asisten pribadinya. Dengan kata lain, dia juga nggak bisa hidup tanpa smartpone meski melalui tangan orang lain.

Zaman sudah begini adanya, setiap dalil perubahan dan pembaharuan targetnya adalah market (Pasar) dan ganjalanya adalah human (kemanusiaan). Semua peralatan itu bebas nilai, kadang membantu kadang pula merumitkan.

Benar, bahwa disetiap zaman dengan segala kecanggihannya kerap membawa sisi gelap kemunusiaan; dimana angka perkawinan dini semikin meningkat bersamaan dengan tingkat perceraiannya, masyarakat yang tepola oleh opini, kasus pelecehan dan perjudian yang marak terus bertambah daftar sisa gelap perubahan.

Namun bukan itu yang diperkarakan, melainkan penyesuaian kebutuhan kita dengan keadaan. Mau sampai kapan hakimi perubahan zaman? bagimana jika semua hal diatas adalah daftar kegagal kita memfungsikan alat?

Maksudnya, semua hal ada penyesuasiannya dan itu dimulai dari cara pandang (menset: kreatif, inovatif) agar selalu survive pada setiap konteks perubahan. Barang kali itu yang tidak mampu digantikan oleh kecanggihan.