Mohon tunggu...
Nasruddin Leu Ata
Nasruddin Leu Ata Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran Berbakat

Menulis apa saja yang jauh lebih matang dari kesepian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merayakan Kemustahilan

27 Oktober 2023   05:56 Diperbarui: 27 Oktober 2023   08:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tuhan menciptakan seorang anak perempuan dengan cinta-Nya

Ia menempatkan mahluk itu di hati seorang lelaki yang hidup dari mimpi

Untuk menguasasi bibir, peluk, dan keluhnya

Sebelum ia menciptakan sepih,

Setengah hening

Setengah hilang

Setengah mati

Pada babak yang paling dramatis

November, di terminal bus Jogja

Lelaki itu dipeluk

Itu tidak berguna!

Buat apa memeluk manusia

Yang hendak kau tinggalkan

Tuhan telah menciptakan seorang anak perempuan dengan cinta-Nya

Lebih dari tiga tahun Ia menempatkan mahluk itu di hati seorang pemimpi

Untuk menguasai hati, mimpi, dan mati.

Namun apa yang bisa diharapkan dari masa depan

Yang menukar luka dan harapan dengan agama dan keyakinan?

Pada perayaan usia

Di tahun ke empat

Perempuan itu membakar lilin dengan api semangat

Itu tidak berguna!

Buat apa nyalakan semangat

Dari lilin yang hendak kau tiup sendiri

Di akhir ritus hari raya cinta

Setengah berteriak 

Mereka berkata,

Kemustahilan ini kita yang pilih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun