Mohon tunggu...
nasroha Dewi
nasroha Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa aktif uns

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pragmatik, Ilmu Penting Dalam Berkomunikasi

14 Maret 2023   11:24 Diperbarui: 14 Maret 2023   11:42 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembaca yang berbahagia, perlu diketahui bahwa pragmatik merupakan salah satu ilmu yang sangat menarik untuk dibahas kali ini. Maka mari kita pahami pemahaman pragmatic berikut ini.

Pragmatik adalah ilmu bahasa yang mempelajari kemampuan pemakai bahasa dalam menggunakan bahasanya sesuai dengan konteks komunikasi dan maksud tuturan melalui penafsiran terhadap situasi yang berlangsung. Pragmatik tidak hanya mengkaji struktur bahasa, tetapi juga mengkaji tentang hubungan antara bahasa dan tindakan yang dilakukan oleh penuturnya. Maka dengan begitu kita dapat mengetahui makna yang diinginkan pembicara dengan memperhatikan konteks yang ada.

Perlu diketahui bahwa manfaat belajar bahasa melalui pragmatik adalah kita dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan penutur, asumsi, dan tujuan mereka. Namun dalam berkomunikasi, konsep manusia terkadang sulit dianalisis dalam suatu cara yang konsisten dan objektif. Perlu kita pahami bahwa, di setiap praktik berkomunikasi akan hadir maksud dari komunikasi si penutur dan lawan tutur. Maksud yang ada pada komunikasi tersebut berbeda-beda dengan struktur bahasa yang digunakan. Dalam kondisi itu, penggunaan bahasa sering kali menyimpan makna tersirat di balik penggunaan bahasa.

Maka, pada kondisi ini implikatur pragmatik sangat tepat digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga lawan tutur bisa mempraanggapkan apa maksud penutur dan dapat memberikan dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Istilah implikatur ini, dapat dipakai untuk menerangkan apa yang diartikan, disarankan, ataupun dimaksudkan oleh penutur terhadap lawan tutur.

Sebagai contoh,

Anak : " Bu, apakah apel ini enak?" 

Tuturan anak tersebut mengandung implikatur bahwa sebenarnya ia menginginkan apel itu.  

Jadi buah apel ini bisa menjadi media seorang penutur untuk menyampaikan tuturannya berdasarkan tindak tutur tidak lansung. Seseorang bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dari tindak tutur tidak langsung tersebut. Maka dari itu kita perlu memahami pragmatik untuk mempermudah kita dalam memahami maksud tersirat dibalik ujaran penutur dan lawan tutur yang terikat konteks, menjaga muka penutur dalam segala konteks tuturan, baik non formal ataupun formal, dan membuka ruang komunikasi aktif dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mendalami lagi pembelajaran pragmatik, kita dapat berkunjung ke kanal Youtube M Rohmadi Ratulisa.

Naroha Dewi Anjani Lestari & Dr. Muhammad Rohmadi, M. Hum. 

 Universitas Sebelas Maret

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun