Mohon tunggu...
Nasriati Chalilah
Nasriati Chalilah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tertarik pada cinta tanpa jeda, senja dengan jingga dan hujan yang basah-\r\nSaat ini di Medan. Dari Utara Pulau Sumatera, Aceh.\r\nSaleum Geunaseh :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kuasa Tuhan

7 April 2010   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tsunami memang telah berlalu tapi ingatan akan peristiwa itu masih lekat dalam benak rakyat aceh. Seakan-akan bencana yang mahadahsyat itukan kembali memporak-porandakan kehidupan rakyat aceh. Dalam hitungan menit semua habis disapu oleh gelombang hitam yang mengerikan menghancurkan semua yang ada dan menerbangkan nyawa-nyawa yang tak berdaya atas kehendak Azza wajallah. subhanaAllah , maha besar Allah atas semua yang dikehendak Nya.

Ini semua kekuasaan-Nya.

Masyarakat masih trauma atas bencana yang menimpa sekitar akhir tahun 2004 silam. Tadi pagi sekitar jam 5 :15 kembali terjadi gempa yang pusatnya di sinabang. Gempa yang kembali membuat masyarakat aceh goyah lagi dan gempa yang membangun kan manusia dari tidurnya untuk shalat subuh.gempa yang terjadi hari ini, tanggal 7 april adalah gempa yang tidak terlalu parah seperti tahun 2004 silam.Tetapi setidaknya masyarakat sangat panik ketika gempa. Seperti yang terjadi di pesisir tempat tinggal saya yaitu masyarakat semua keluar dari rumah untuk berjaga-jaga situasi. Aman atau tidak. Ternyata tidak terjadi apa-apa dan masyarakat kembali tidur meskipun pada saat itu azan berkumandang menandakan shalat subuh kan dilaksana. Aneh tapi nyata. Kemudia Kejadian yang menghebohkan juga terjadi sekitar jam 9 kejadiannya. Masyarakat semuanya berhamburan lari-lari dengan menggunakansepedamotor, becak, mobil dan ada juga yang berjalan kaki dengan muka yang pucat dan tanpa jelbab. Semua panik gara-gara ada isu Tsunami datang kembali padahal hanya air pasang. Dampak dari itu kemacetan dimana-dimana dan situasi lalu lintas yang amburadul karena kepanikan dan trauma karena hal yang sama akan terjadi lagi.

”Kita tidak sendiri disini kita ada tuhan yang akan menolong. Tuhan ada dimana-mana. Jadi, jangan takut !” kata-kata yang selalu tergiang oleh telinga ku saat aku panik. Ya Tuhan selalu ada dimana-mana, tidak akan pernah meninggalkan makhlukNya yang kesusahan. Tetapi kenapa kita selalu meninggal Nya?. Saya sendiri juga begitu dan bukan untuk sok-sok menceramahi orang lain melalui tulisan ini. Saya hanya ingin merenungi sedikit kejadian ini dan masih dalam proses belajar. Mengapa bencana terjadi? Mungkin secarah geografi gempa bumi disebabkan oleh ketika blok dari salah satu dari bumi bergeser satu sama lain. Tetapi menurut agama dan sosial mungkin ini sebaai teguran bagi kita semua agar lebih dekat dengan Tuhan, agar mengerjakan amal ma’ruf nahi mungkar dan agar selalu mengingat Nya. Tetapi sekarang kita lebih dekat yang seperti pepatah aceh di bawah ini:

Seumbahyang oh watee saket

Merateb oh watee geumpa

Seumbahyang wajeb uro jeum’at

Seumbahyang sunat oh uro raya

terjemahan :

shalat ketika sakit

berzikir ketika gempa

shalat wajib hari jum’at

shalat sunat ketika hari lebaran

memang begitulah lumrah nya kita yang selalu pelupa dengan kewajiban kita. Kita selalu ingat ketika teguran datang kepada kita.Kita lalai temasuk diri saya tentunya.

Tetapi sebagai makhluk kita selalu berharap agar lebih baik daripada hari ini dan memetik buah hasil yang baik.

Semua yang di uji oleh Allah adalah kekuasaan Allah yang ditampak kan kepada kita . Gempa bumi, lonsor, banjir, gunung meletus dan tsunami misalnya.

Semoga tulisan ini bermamfaat, amiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun