Mohon tunggu...
Nasrawati Alwan
Nasrawati Alwan Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis, Perawat, Mahasiswi

Jangan Lupa Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Katakan Ini jika Anak Sedang Menangis

7 April 2023   16:03 Diperbarui: 7 April 2023   16:58 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dengan memberikan sentuhan fisik berupa pelukan membuat si anak merasa nyaman dan meluapkan apa yang ia rasakan berupa emosi. Dan anak yang diberikan sentuhan berupa pelukan merasakan bahwa dirinya baik baik saja dan secara emosonal di gambarkan dengan bentuk tubuh love language.

3. Alihkan perhatian

mengalihkan perhatian diini bukan berat menunjukan sasaran objek yang nyatanya tidak ada, sepert "ada hantu jika menangis, ada polisi, ada penjahat anak, ada cicak, dan masih banyak lagi pengalihan yang tidak disadari hanya membuat si anak merasa di bohongi dan di takut. Kita bisa mendengarkan apa yang si anak kesalkan, ajak bermain yang membuat lucu atau bercerita, namun di lakukan ketika si anak mula merasa tenang. 

4. berbicara dari hati ke hati

mulailah berbicara dengan hati jika si anak sudah memperlihatkan rasa tenang.

Anak belajar darı perkembangan sosial dan emosinya, dari sanalah sinyal emosıonalnya terbentuk. its ok lah saja untuk menangis dan memeluk hal tersebut merupakan salah satu reaksi kita menenangkan dia saat emosinya tidak bisa terkontrol. Secara psikologi bahwa untuk memastikan kondisi anak baik-baik saja. Dan seumpama si anak  lagi jatuh (ucapkan ke anak) ''tidak apa-apa menangis, tapi Mama ada disini untuk kamu kok, sayang''. Hal tersebut membuat si anak merasa bahwa dirinya tidak sendiri dan ada perlindungan dalam dirinya serta Itu sangat pentıng untuk kita mengajarkan dia kalau lagi mengalami seperti hal tersebut.

semangat mencoba

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun