dengan memberikan sentuhan fisik berupa pelukan membuat si anak merasa nyaman dan meluapkan apa yang ia rasakan berupa emosi. Dan anak yang diberikan sentuhan berupa pelukan merasakan bahwa dirinya baik baik saja dan secara emosonal di gambarkan dengan bentuk tubuh love language.
3. Alihkan perhatian
mengalihkan perhatian diini bukan berat menunjukan sasaran objek yang nyatanya tidak ada, sepert "ada hantu jika menangis, ada polisi, ada penjahat anak, ada cicak, dan masih banyak lagi pengalihan yang tidak disadari hanya membuat si anak merasa di bohongi dan di takut. Kita bisa mendengarkan apa yang si anak kesalkan, ajak bermain yang membuat lucu atau bercerita, namun di lakukan ketika si anak mula merasa tenang.Â
4. berbicara dari hati ke hati
mulailah berbicara dengan hati jika si anak sudah memperlihatkan rasa tenang.
Anak belajar darı perkembangan sosial dan emosinya, dari sanalah sinyal emosıonalnya terbentuk. its ok lah saja untuk menangis dan memeluk hal tersebut merupakan salah satu reaksi kita menenangkan dia saat emosinya tidak bisa terkontrol. Secara psikologi bahwa untuk memastikan kondisi anak baik-baik saja. Dan seumpama si anak  lagi jatuh (ucapkan ke anak) ''tidak apa-apa menangis, tapi Mama ada disini untuk kamu kok, sayang''. Hal tersebut membuat si anak merasa bahwa dirinya tidak sendiri dan ada perlindungan dalam dirinya serta Itu sangat pentıng untuk kita mengajarkan dia kalau lagi mengalami seperti hal tersebut.
semangat mencoba
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H