Mohon tunggu...
KKNT Desa Mangkauk
KKNT Desa Mangkauk Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sosialisasi mengenai Kesehatan Mental dan Mengajarkan Pesan-Pesan Bermakna kepada Anak SD

20 Maret 2024   01:16 Diperbarui: 20 Maret 2024   17:18 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Pada tahun 2024 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin telah menyelenggarakan kuliah kerja nyata tematik-8-Stunting (KKNT-8 Stunting). Dalam kelompok Kkn terdiri dari 9 orang, 5 perempuan dan 4 laki-laki, yang akan diterjunkan di Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar. 

Dosen lapangan saya adalah Ibu Noor Amaliah, Ns., M.Kep. Saya, Riski Amalia dengan Npm (2173201110061) menyelesaikan program kerja individu bertema "Sosialisasi Kesehatan Mental dan Menyampaikan Pesan Bermakna" sebagai mahasiswi fakultas psikologi, program studi s1 psikologi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. 

Dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Februari 2024 di SDN 2 Mangkauk pada pukul 08.30 s/d 12.00 a.m. Latar belakang saya melaksanakan kegiatan ini adalah ingin memberitahukan kepada siswa dan siswi tingkat SD tentang kesehatan jiwa atau kesehatan mental yang masih sangat minim atau mungkin asing didengar. Pentingnya pengetahuan terkait kesehatan mental dengan cara menjelaskan pengertian, ciri-ciri kesehatan mental dan lainnya. Dilihat dari lingkungan tempat tinggal saya sangat dekat dengan SDN Mangkauk 2, sehingga saya mengambil lokasi di SDN Mangkauk 2 khusus siswa dan siswi kelas 5.

Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 
Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 

Menurut WHO, kesehatan mental adalah suatu keadaan sejahtera dimana seseorang mampu mengatasi situasi buruk dalam hidupnya, mampu bekerja dan mampu mempengaruhi masyarakat. Membina kesehatan mental pada anak sangatlah penting sejak dini. Sebab dengan semakin dekatnya masa dewasa, cara berpikir seorang anak kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh cara berpikir yang dimiliki anak pada saat itu. Misalnya ketika anak sudah dewasa mentalnya sering kali ia merasa takut, sehingga ketika ia menghadapi suatu masalah atau keadaan yang menyulitkannya, ia akan lebih banyak berbuat, tentu saja hal itu harus selalu dihindari, karena ia takut akan hal tersebut. Tindakan pemeriksaan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan kesehatan mental yang baik. 

Pengendalian ini dapat dimulai sejak usia dini, yakni. dari anak usia sekolah. Anak belajar langsung dari lingkungannya, lingkungan disini dapat diartikan sebagai orang tua, guru dan teman bermain. Mereka bisa belajar berperilaku sesuai aturan, bukan berdasarkan aturan. Namun banyak tindak kekerasan terhadap anak, yang sebagian besar bersifat fisik atau verbal, seringkali luput dari perhatian di lingkungan sekolah. 

Perilaku kekerasan mempunyai banyak akibat yang sangat berbahaya bagi anak. Anak-anak yang mengalami kekerasan mungkin mengalami perasaan takut, cemas, marah, tidak berdaya, kesepian, terisolasi dan dianiaya, serta pikiran untuk bunuh diri. Pola pikir yang sehat adalah ketika kita merasa berada di dalam hati dan berada dalam keadaan tenang dan damai. bahwa kita bisa menikmati kehidupan sehari-hari dan menghormati orang lain, sedangkan gangguan kesehatan jiwa atau biasa disebut gangguan jiwa adalah penyakit yang mempengaruhi perasaan, pola pikir, dan perilaku seseorang penderita.

Ciri-ciri pola pikir yang sehat adalah sikap batin yang positif terhadap diri sendiri, keberanian mengatakan "tidak", hubungan sosial yang baik, rasa percaya diri, rasa syukur terhadap hidup, penerimaan diri dan kesejahteraan, kemampuan menghindari orang-orang yang menjadikan kita. 

Gejala gangguan kesehatan jiwa justru mudah lelah, rasa takut yang berlebihan, perubahan suasana hati, sulit berkonsentrasi pada sesuatu, gangguan tidur dan makan, sering terlalu marah dan sangat sensitif, mati rasa atau acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar, merasa sedih kadang dalam waktu lama tanpa sebab. Tentu saja ada perasaan putus asa dan pikiran untuk bunuh diri. Ada sejumlah gangguan mental lainnya seperti depresi, kecemasan, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma.

Bagaimana caranya agar tetap sehat secara mental?

Yaitu dengan cara memberikan afirmasi positif pada diri sendiri, dapat mengelola stres dengan baik, rutin untuk berolahraga, berhubungan baik dengan orang lain, istirahat yang cukup, saling membantu dan memahami kondisi orang lain, mencari bantuan profesional jika diperlukan, dll. 

Selain menjelaskan kesehatan mental, kami menawarkan kepada siswa siswi beberapa pesan bermakna (motivasi) yang dapat dijadikan pelajaran baru untuk mereka. Adapun sosialisasi, kegiatan tersebut diikuti oleh 18 anak satu kelas atau kelas 5 SD dan 2 orang rekan saya. 

Melalui sosialisasi ini, saya berharap anak-anak dapat menerapkannya di lingkungan sekolah untuk menjadi manusia yang dapat menciptakan lingkungan pertemanan atau kekeluargaan yang sehat, positif dan bermanfaat baik di dalam maupun di luar sekolah. Bukan sekedar berteman dengan seseorang, tapi bisa memilah dan memilih teman yang baik dan tidak.

Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 
Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 
Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 
Dokumentasi Tim Media KKN Tematik -8 Kelompok 5 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun