Dari Pintu Kota,
Lidah ombak membuat karpet merah ke puncak Murkelle,
Walau, nafas teresak-esak, tapi ini perintah hati, kapitan kemanusiaan bergemuruh ke Seram.
Tanah Alifuru bernyanyi dengan airmata,
Para Rusa sudah pintar mematahkan tombak-tombak bapa,
Kasbi, Patatas, Sagu telah berselingkuhan dengan hama.
Di kota, benalu-benalu oportunis
Duduk sambil menikmati hutan-hutan dikuliti dari layar tipi-tipi,
Akrobat mereka, asal lambung kenyang, duit masuk bank.
Katanya, negeri ini kaya hayati,
Terbahagia walaupun miskin,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!