Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perkelahian Malam

5 April 2018   17:46 Diperbarui: 6 April 2018   04:51 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titik merah menyembur dalam gelapnya malam

Membakar seluruh angin-angin

Roda pikiran terjebak ilusi

Lantas terpaku dengan jasad

Mati kaku

Mati lalu

Derap asap di aspal, menyumbur

Lepas kendali dipermainkan gas-gas pedal oto

Polusi mengalahkan polisi di lampu merah

Ini kota tanpa pengadilan di jalan

Sengsara mati oleh kanalpot rising berisik

Sudah tujuh tahun

Sodara hidup dengan gandong

Lampu-lampu masih bermerek pelita

Walau tak jelita, kota masih lengang dari kibulan dan teriakan papa

Ini depan Gong Perdamaian,

Berputarlah disini lima kali sambil mengucap Pancasila

Ambon, 5 April 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun