Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Dustakan Iman

3 April 2018   07:05 Diperbarui: 3 April 2018   07:41 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Balasan Puisi Buat Ibu Sukmawati)

Bukan mencela, tapi aku percaya nadimu masih bersyahadat
Bukan menggugat, tapi aku percaya kau masih miliki nalar agamamu

Tak mengapa kau gugat aku di majelis hakim
Tapi jangan berani menjadi iblis yang mengumpat TuanNya. 

Kitab suci tak pernah salah. Bahkan leluhurmu pun membaca Alif Lam Mim dengan bangga

Kenapa kau berpura bodoh
Seakan kau baru baca Al Fatihah

Bu, aku mencintaimu, karena aku kandung pertiwimu
Berbeda bukan menilap
Berbeda bukan meniadakan
Berbeda bukan menistakan

Wahai ibu aku mencintaimu
Takut nama besar dibelakang namamu, hilang dari catatan sejarah

(Ambon, 3 April 2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun