Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | D

5 Oktober 2017   09:12 Diperbarui: 5 Oktober 2017   09:18 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

D

///

Di atas mimbar cerdas cakap

Seakan suara mereka merdu ada rasa

Tubuh mereka bak pemain akrobat, dilipat-lipar agar dilihat sakti

Penonton dibuat tertawa yang tertawan

///

Disana-sini ada luka

Mati di sarang penyamun dengan wajah penuh duka

Setiap hari ada persunggihan kebohongan

///

Kata adik, rumah kami telah dibanjiri airmata

Dimana-mana ada orang berkelahi karena beras

Memakai peci agar dilihat orang pandai

Sampai-sampai buat diri seperti berhala

///

Kehidupan penuh kejam di kotaku

Manusia kehilangan rupa

Sampai tentang berfoto dalam kuburan

Lidah dijadikan inspirasi

///

Inilah kota, rumahku dibangun tujuh puluh dua lantai

Tepatnya dijalur perempatan banyak sudut

Rumahku sekarang di maling

Aku bertanya, "kemana genteng dan bataku dijual?

*Kuala Lumpur, 05/10/2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun