Mohon tunggu...
M. Nasir Pariusamahu
M. Nasir Pariusamahu Mohon Tunggu... Penulis - -

Saya Manusia Pembelajar. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfat untuk orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menguak Masa Depan Amerika, Donald Trump dan Islam (Refleksi Film Bulan Terbelah di Langit Amerika part 2)

14 Desember 2016   18:41 Diperbarui: 14 Desember 2016   18:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi WTC sangat berpengaruh pada pandangan Barat terhadap Islam. Sudut pandang yang dibangun adalah Islam is Terorist. Begitupun yang terjadi dalam sebuah keluarga yang menjadi korban malapetaka itu, yakni keluarga Azima dan Michel Jones. Tragedi 9/11 dimaknai dengan terbelahnya persatuan antara kaum muslim dan non muslim setelah peristiwa itu. Terbelahnya keyakinan Azima Hussein (Sarah Collins) setelah mendengar kabar bahwa suaminya Ibrahim Hussein diduga tersangka peristiwa WTC. Terbelahnya hati Stefan dan Jasmine. Jasmine yang ingin berkomitmen, dan Stefan yang masih belum siap berkomitmen.

Dalam keluarga Azima, suami Azima dituduh sebagai pelaku bom yang meruntuhkan menara kembar WTC. Begitupan spontan publik Amerika menaruh perhatian negatif terhadap dunia Islam. Keadaan semakin keruh dengan tekanan-tekanan yang dirasakan oleh umat Islam di Amerika pasca kejadian itu, tak terkecuali Azima, sang muallaf yang kehilangan kebanggaan terhadap Islam. Hal ini dapat terlihat pada adegan part1

Adegan itu terlihat  Azima Hussein alias Julia Collins  melepas wignya dan ternyata masih ada bagian hijab dibaliknya untuk melindungi rambut aslinya. Hanum  tersentak.  Bahwa kecintaan ibu dari Sarah Husein terhadap Islam membuat dirinya harus bertahan dalam keterbelahan  keyakinan.  

Cerita tersebut berlanjut pada serial part 2. Film ini akan membuka mata kalau sebenarnya umat muslim memiliki peran yang besar di Amerika. Dalam seri kedua, Azima telah menemukan sisi kebanggannya terhadap Islam. Wig  yang dulu menutupi jilbabnya, tidak dipakai lagi. Namun, Azima masih belum menemukan cintanya sang ibu (diperankan Ira Wibowo) yang dibenaknya masih menganggap kematian suaminya adalah sebab Islam dan suami anaknya.

“Kamu merupakan sumber duka bagi saya,” kata ibunya yang sangat mengagetkan Hanum, Azima dan anaknya. Namun, Hanum menyadari bahwa Islam yang dipahami oleh neneknya Sarah adalah hal yang keliru. Islam sesungguhnya cinta damai. Islam adalah rahmatan lil alamin. Keberkahan Islam tidak hanya untuk umat Islam sendiri tetapi juga untuk umat yang lain. Islam tidak hanya tentang hablu minnallah(hubungan dengan Allah), tetapi juga hablu minnannas(hubungan dengan sesama manusia)

Hubungan sesama manusia itulah yang terjadi pada sikap Rangga terhadap Stefan dan mulianya anak seperti Azima yang tetap kokoh seperti karang di laut guna mempertahankan hubungan darah dengan ibunya. Betapa Islam mengajari kita pentingnya memuliakan seorang ibu. Walaupun ibu kita berbeda keyakinan namun Islam mengajari kita untuk tetap menghormatinya. Itulah yang sedang diperjuangakan oleh Azima dan anaknya. Jika kita meriview kembali dalam cerita, tema Power of Giving juga ditampilkan pada sosok Philipus Brown, seorang pengusaha yang tiba-tiba berubah menjadi seseorang dengan jiwa sosial tinggi setelah peristiwa WTC.

Trump dan Masa depan Islam di Amerika

Sudah diuraikan sebelumnya tentang pernyataan-pernyataan Trump. Dari pernyataan sang pebisnis itu dapat diambil sebuah konklusi bahwa ada sikap permusuhan yang sangat tajam yang dilakukan oleh Trump kepada Islam.

Hal sangat berbeda dengan sikap warga Amerika yang telah terlanjur jatuh cinta terhadap Islam akibat  efek 9/11. Setelah peristiwa pemboman 9/11 yang sangat memburukkan citra Islam itu. Maka lahirlah era pertumbuhan Islam yang paling cepat, yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah Amerika. 8 juta orang Muslim yang kini ada di Amerika dan 20.000 orang Amerika masuk Islam setiap tahun setelah pemboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota Amerika seperti New York, Wahington, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, Texas dan lainnya (sumber )

Atas fakta inilah, ditambah gelombang masuk Islam di luar Amerika, seperti di Eropa dan beberapa negara lain, beberapa tokoh Amerika menyatakan kesimpulannya. The Population Reference Bureau USA Today  sendiri menyimpulkan: "Moslems are the world fastest growing group." Hillary Rodham Cinton, istri mantan Presiden Clinton seperti dikutip oleh Los Angeles Times mengatakan, "Islam is the fastest growing religion in America." Kemudian, Geraldine Baum mengungkapkan: "Islam is the fastest growing religion in the country" (Newsday Religion Writer, Newsday). "Islam is the fastest growing religion in the United States," kata Ari L. Goldman seperti dikutip New York Times.

Bahkan Perkembangan ajaran Islam di USA ternyata menjadi salah satu yang paling pesat di dunia. Seperti  disampaikan langsung oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O Blake Jr. ( sumber) Sejarah juga pernah mencatat bahwa penemu benua Amerika adalah Laksamana Cheng Ho, seorang muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun