Desa Sukomakmur kecamatan Kajoran kabupaten Magelang bisa di katakan sebagai surga terpencil yang dimiliki kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang. Selain memiliki keindahan gunung sumbing yang tinggi dan memukau, kecamatan Kajoran merupakan penghasil loncang atau daun bawang terkenal di Indonesia karena hasil panen yang melimpah dan bawang daun yang memiliki kualitas yang sangat baik, salah satunya di desa Sukomakmur.
Dijuluki dengan negeri sayur karena mayoritas warga bekerja sebagai petani, ternyata anak-anak desa Sukomakmur memiliki antusias yang tinggi dan memiliki bakat dalam berolahraga.
Badminton merupakan olahraga yang di gemari anak-anak di desa Sukomakmur, hampir setiap pulang sekolah mereka datang ke GOR desa untuk melakukan kegiatan olahraga badminton dari pulang sekolah hingga sore. Maka tak heran di usia yang masih dini mereka sudah bisa bermain badminton dengan sangat baik.
Selain bermain badminton, anak-anak di desa Sukomakmur menyukai olahraga lainnya seperti bermain sepakbola, mereka sering bermain sepak bola baik dilingkungan sekolah, halaman rumah dan di halaman kantor desa karena tidak adannya lapang sepakbola di desa Sukomakmur. Terlepas dari itu, tidak melunturkan semangat mereka dalam berolahraga khususnya sepakbola.
Tingginya antusias mereka dalam berolahraga khususnya cabang olahraga badminton dan sepakbola, mereka juga sering melaksanakan kegiatan aktivitas olahraga lainnya ketika waktu libur sekolah tiba. oleh karena itu, kegiatan sehari-hari mereka lebih banyak dilakukan dengan berolahraga dan bersosialisasi dengan rekan sebaya di banding bermain gudget.
Hal ini tentu merupakan kegiatan positif yang dilakukan anak-anak mulai dari berolahraga badminton, sepakbola dan olahraga lainnya, mereka memiliki semangat dan mimpi besar menjadi atlet kebanggaan Indonesia yang bisa mengharumkan lambang negara di kancah internasional suatu hari nanti.
Dalam antusiasnya terhadap olahraga, mereka juga tidak melupakan kewajiban mereka dalam beribadah. Selepas adzan berkumandang mereka bergegas untuk melaksanakan sholat ashar bersama di mushola yang jaraknya tidak jauh dengan kantor desa, dan setelah itu anak-anak melanjutkan kegiatannya dengan mengaji bersama dengan pak ustadz hingga ba'da maghrib.Â