Mohon tunggu...
Nasir
Nasir Mohon Tunggu... Mahasiswa - karyawan swasta

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Prinsip Ta'awun Dalam Kepemimpinan Bisnis Syariah

21 Oktober 2024   11:45 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:23 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ta'awun berarti saling membantu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dalam bisnis syariah, seorang pemimpin harus mendorong kerjasama di antara anggota tim, bukan hanya untuk tujuan bisnis semata, tapi juga demi kesejahteraan bersama. Pemimpin yang menerapkan ta'awun akan memastikan bahwa setiap anggota merasa didukung dan diberikan kesempatan untuk berkontribusi secara positif.
Pemimpin yang menggunakan prinsip ini akan:
1.Membangun Tim yang Kompak
Kerjasama tidak hanya sebatas menyelesaikan tugas, tapi juga menciptakan suasana dimana setiap anggota saling mendukung. Pemimpin perlu memastikan bahwa semua anggota tim saling membantu satu sama lain dalam menghadapi tantangan atau kesulitan.
2.Menciptakan Lingkungan yang Adil
Dengan menerapkan ta'awun, pemimpin memastikan bahwa setiap orang diperlakukan dengan adil dan tidak ada yang merasa diabaikan. Setiap kontribusi dihargai sesuai dengan kemampuannya, tanpa memandang posisi atau jabatan.
3.Menjaga Keseimbangan antara Tujuan Bisnis dan Kemanusiaan
Dalam bisnis syariah, keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan. Prinsip ta'awun juga mengajarkan pemimpin untuk memperhatikan aspek sosial dan spiritual dalam mengelola tim. Ini termasuk memberikan waktu bagi anggota untuk beribadah dan beristirahat.

Prinsip Ta'awun dalam Kepemimpinan Bisnis Syariah
Secara sederhana, prinsip ta'awun mengandung nilai saling membantu dan mendukung, khususnya dalam hal yang membawa manfaat dan kebaikan bagi semua pihak. Dalam bisnis syariah, prinsip ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek, terutama dalam hal pengelolaan sumber daya manusia dan pengambilan keputusan yang beretika.
1.Membangun Budaya Kerjasama yang Kuat Kepemimpinan dalam bisnis syariah memerlukan pendekatan yang lebih kolaboratif daripada kompetitif. Pemimpin yang baik akan berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kebersamaan dan sinergi di antara tim. Pemimpin yang menerapkan ta'awun akan lebih mengutamakan diskusi bersama, musyawarah, dan mendengarkan masukan dari anggota timnya.
Contoh: Dalam sebuah rapat tim, seorang pemimpin bisnis syariah mungkin menginisiasi sesi brainstorming di mana semua anggota diberi kesempatan untuk berbagi ide. Hal ini tidak hanya meningkatkan kreativitas tetapi juga mendorong anggota tim untuk merasa dihargai.
2.Memfasilitasi Bantuan di Saat Kebutuhan Pemimpin yang menerapkan ta'awun akan peka terhadap kebutuhan anggotanya, baik secara profesional maupun personal. Jika ada anggota tim yang mengalami kesulitan, baik dalam pekerjaan maupun masalah pribadi, pemimpin ini akan menawarkan bantuan atau memfasilitasi anggota tim lain untuk membantu.

Contoh: Seorang karyawan yang mengalami kesulitan dalam pekerjaan atau sedang menghadapi masalah pribadi akan mendapatkan dukungan dari pemimpin atau rekan kerja lainnya. Bantuan tersebut dapat berupa pelatihan ulang, redistribusi tugas, atau waktu istirahat tambahan.
3.Menjalankan Keputusan dengan Musyawarah Prinsip syura (musyawarah) dalam Islam terkait erat dengan ta'awun. Pemimpin dalam bisnis syariah tidak akan mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan pandangan dari timnya. Hal ini tidak hanya memberikan rasa adil kepada setiap anggota tim, tetapi juga meningkatkan kualitas keputusan karena melibatkan banyak sudut pandang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun