Mohon tunggu...
M. Nasir
M. Nasir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Lingkungan Hidup

Hak Atas Lingkungan merupakan Hak Asasi Manusia. Tidak ada alasan pembenaran untuk merampas/menghilangkan/mengurangi hak tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Lingkungan Untuk Anak Usia Dini

22 November 2023   08:26 Diperbarui: 22 November 2023   08:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi lingkungan hidup sedang tidak baik-baik saja. Sebagai solusi jangka panjang, pendidikan lingkungan untuk anak usia dini menjadi sebuah keharusan. Salah satu dampak yang kita rasakan adalah perubah iklim, dimana suhu bumi meningkat.

Bagaimana menjaga alam untuk tetap lestari harus ditanamkan pada generasi sejak dini. Anak-anak harus diajarkan bagaimana cara menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat, mengajarkan kepada mereka bagaimana menanam, merawat, dan menghargai setiap tanaman.

Langkah awal dimulai dari keluarga. Mengajak anak-anak memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam. Baik itu menanam bunga, sayur sayuran, buah buahan, dengan beragam metode dan media tanam. Ajarkan juga kepada mereka bagaimana merawat tanaman dengan menggunakan pupuk organik, bukan pestisida.

Mengajarkan anak-anak membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah, dan mendaur ulang sampah untuk menjadi produk kerajinan.

Membiasakan anak-anak mengurangi menggunakan bahan plastik sekali pakai. Sediakan botol minum yang dapat diisi ulang, dan biasakan ke mereka untuk memilih jajanan yang tidak terbungkus plastik.

Berikan pengetahuan tentang kebencanaan, misalnya kemana mereka harus evakuasi diri ketika terjadi gempa bumi, apa yang harus mereka lakukan ketika bencana tsunami dan banjir.

Ajarkan kepada mereka kenapa got atau selokan harus dibersihkan. Misalnya agar tidak tertahan laju air yang kemudian dapat terhindar luapan air dan tidak terjadi banjir. Agar tidak hidup jentik nyamuk sehingga lingkungan bersih dan sehat serta nyaman saat bermain.

Ajarkan kepada mereka bagaimana menghemat air dan energi. Gunakan air yang secukupnya, buat tempat tampungan air, matikan lampu ketika siang hari, dan matikan kipas angin saat tidak diperlukan.

Ajarkan kepada mereka penting membuka jendela rumah, agar masuk udara segar dan sehat.

Hal - hal sederhana seperti itu penting ditanamkan kepada anak sejak dini, mulai dari keluarga dan kemudian dilanjutkan ke lembaga pendidikan (sekolah).

Pendidikan lingkungan penting menjadi bagian dari kurikulum dan mata ajar utama disekolah. Sekolahpun secara sarana dan prasarana harus mendukung keberlangsungan lingkungan hidup. Misalnya tersedia tempat sampah yang cukup. Minimal terdapat tiga jenis tempat sampah untuk pemilihan. Perlu inovasi membuat bank sampah di sekolah. Anak anak diajarkan untuk menabung sampah, hasil menabung dapat dijadikan uang atau dapat ditukar dengan alat belajar seperti buku dan pulpen.

Kreatifitas anak harus ditingkatkan disekolah. Memperbanyak cara daur ulang sampah, membuat sayembara atau lomba kerajinan berbahan sampah. Dengan demikian anak-anak akan terbiasa mendaur ulang atau memanfaatkan sampah. Akhirnya, TPA hanya menerima sampah yang tidak dapat didaur ulang, karena proses daur ulang telah dilakukan oleh masyarakat.

Selain hal-hal sederhana tersebut, ajarkan juga anak-anak untuk menulis tentang lingkungan. Mading disekolah harus dipenuhi dengan puisi, pantun, dan cerita tentang lingkungan. Beragam tema dapat ditawarkan, misalnya bagaimana menyayangi kucing, bagaimana merawat tanaman, dan cerita hari ini berapa bahan plastik dikurangi.

Ajak anak-anak untuk memeriahkan hari lingkungan hidup dengan kemasan berbagai event. Misalnya bakti sosial membersihkan tempat ibadah, membersihkan pantai, dan membersihkan lingkungan sekolah. Ajak mereka untuk menggalakkan penanaman, misalnya menanam mangrove dipantai, atau menanam pohon obat herbal dipekarangan sekolah.

Jika anak usia dini mampu ditanamkan nilai-nilai ekologi, maka akan lahir generasi cinta lingkungan dimasa hadapan.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun