PERAN MAHASISWA DALAM MEYAKINKAN MASYARAKAT TERHADAP REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Mahasiswa aadalah orang-orang yang hakikatnya kaum intelektual yang terdidik dan terpelajar.
Merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu :
PendidikanÂ
Penelitian dan pengembanganÂ
Pengabdian masyarakat
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwasanya mahasiswa adalah orang-orang yang dapat memberikan perubahan atau sering kita sebut sebagai agent of change didalam bermasyarakat dan bernegara.
Negara indonesia telah meresmikan sistem masyarakat ekonomi asean (mea) pada november 2015 di bali, dan langsung disaksikan oleh presiden republik indonesia, bapak ir.h. Jokowidodo secara tertulis.
Sistem ini banyak di ikuti oleh masyarakat indonesia terkhusus para pengusaha ataupun para investor investor local maupun luar negeri.
Akhir  2018 indonesia dikejutkan dengan hadirnya sistem revolusi industri 4.0 yang mana banyak pendapat menyatakan bahwasanya ini adalah salah satu momok yang sangat menyeramkan dikalangan mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di indonesia.
Mahasiswa berfikir bahwasanya masyarakat belum mampu mengikuti sistem tersebut.dikarenakan masyarakat indonesia tidak bisa menerima kebijakan ini secara mentah-mentah,perlu adanya sosialisasi untuk mendudukan pemahaman kita bersama.
Menurut badan pusat statistik (BPS) bahwasanya database pengangguran negara kita berkisar 6,8 juta pada tahun 2018, dan angka kelahiran berkisar 3,5-4 juta/tahun.
Artinya sistem ini akan banyak dampak yang tidak baik terhadap masyarakat negara indonesia . Oleh karena itu perlunya peran mahasiswa untuk memnberikan pemahaman yang lebih kepada masyrakat , sebelum benar-benar menerima sistem ini dengan mentah-mentah.
Yang terjadi pertanyaan terbesar adalahÂ
Apakah masyarakat kita siap untuk menyongsong revolusi industry 4.0 ?
Bagaimana nasib sdm pada era revolusi industri 4.0
Pertanyaan ini dapat dikatakan sebagai salah satu gagal memahami perkembangan yang ada. Melihat database yang ada, bahwasanya negara indonesia adalah negara urutan 5 terbesar di dunia yang menggunakan jaringan internet. Kurang lebih dari 8 jam 36 menit dalam satu hari masyarakat indonesia menggunakan internet.
Artinya apa, bahwasanya kita sudah dapat menerima revolusi industri 4.0 ini, karena salah satu sistem ini menggunakan yang namanya internet of things.
Itu kita lihat dari kacamata penggunaan social media dan game saja,bukan memanfaatkan dalam dunia berbisnis atau keperluan kerja lainnya.
Disisi lain ada bentuk keuntungan terbesar dalam sdm di era revolusi industry 4.0 ini, memang benar bahwasanya tenaga manusia akan digantikan dengan tenaga robotic. Akan tetapi ada salah satu factor yang mendukung menurut saya, yaitu system boss akan diganti dengan unboss , semua orang dapat bekerja dengan efektif dan efisien, setiap lokasi bisa dijadikan sebagai kantor,semua akan dipertemukan dalam satu jaringan.
Dapat saya katakana bahwasanya sistem ini bukan sistem yang menakutkan, melainkan sistem yang dapat memberikan perubahan dan perkembangan.
Akan tetapi perlunya sosialisi sebelum kita terapkan di negara kita secara universal.Â
Revolusi adalah konsep perubahan, bukan konsep kehancuran ( nasir saragih )
Artinya apa seharusnya kita jangan membiasakan memberi makan buah mentah kepada masyarakat indonesia.
Karena masyarakat kita banyak yang apatis tentang apa yang terjadi di negara kita, kita juga perlu meyakinkan bahwasanya sistem ini akan banyak meberikan perubahan perekonomian dinegara kita.
Oleh karena itu saya menawarkan beberapa solusi yang kiranya akan membantu kita :
Solusi yang saya tawarkan adalah mahasiswa yang merujuk pada tri dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat seharusnya terlaksana dan membantu kinerja pemerintah dalam menggaungkan sistem revolusi industry 4.0
Terus mengawal perkembangan sistem revolusi industry 4.0 dan membantu memahamkan masyarakat supaya tidak apatis
Memulai dengan mengajak masyarakat supaya tidak menggunakan internet hanya untuk media social dan game melainkan sebagai sarana belajar dan bekerja
Terus meningkatkan ketaqwaan kepada allah swt
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H