Mohon tunggu...
Irfan Tamwifi
Irfan Tamwifi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Bagikan Yang Kau Tahu

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tertipu Prabu Motor

22 Februari 2024   22:06 Diperbarui: 22 Februari 2024   22:36 13993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat jalan-jalan ke Madiun 1 Februari lalu iseng-iseng saya mengajak keluarga mampir ke Prabu Motor Ponorogo, diler mobil yang viral akhir-akhir ini, siapa tahu nemu mobil bekas yang layak pake dan murah. Suasana sedikit ramai di dalam sana, bukan karena banyak pengunjung tetapi karena ada pak Purnomo Pedot, polisi baik yang tengah viral saat ini sedang membuat konten bersama tim medianya.

Saya langsung masuk dan berkeliling di bagian selatan diler yang cukup luas itu dan menjumpai banyak mobil dari berbagai merek yang kondisinya acak-acakan. Kemudian saya berkeliling ke area utara dan menjumpai mobil-mobil dengan konidis agak mendingan yang sebagian tengah dibenahi. Hanya beberapa mobil saja yang terlihat layak pakai di dekat pintu gerbang.

Setelah berkeliling sejenak, saya berkumpul dengan keluarga di pendopo bagian tengah untuk istirahat. Setelah duduk beberapa saat, tiba-tiba anak sulungku bilang, gimana kalau cari Innova saja dan kamipun berkeliling ke area innova di dekat musholla, sayangnya hampir semua mobil  Toyota Innova di sana kondisinya acak-acakan juga. Hanya ada satu mobil Innova dengan kondisi lumayan normal.

Awal Kesalahan 

Kesalahan awal saya hingga tertipu Prabu Motor terjadi karena saya mengira mereka orang-orang baik yang layak dipercaya. Saya percaya saja pada sales atau teknisi mobil yang menemani saya melihat-lihat kondisi mobil itu yang terlihat polos. Saat melihat jarak tempuh mobil yang baru 97 ribu Km, saya tanya apakah itu riil atau hasil puteran dan dia menjawab dengan yakin bahwa itu asli, bukan hasil puteran. Saya percaya saja saat dia meyakinkan mobil itu bukan bekas tabrak atau banjir, kondisi mesin dan kaki-kakinya bagus. Sayangnya saya percaya pada omongannya tanpa mengecek kondisi sesungguhnya.

Saya tertarik membeli saat dia bilang harganya 140 juta koma. Dia memberitahu harganya setelah mengecek harga lewat telpon ke petugas diler yang tahu harga jual mobil itu. Dia minta saya nego sama atasannya untuk harga jadinya. Sayapun memutuskan membeli mobil itu dan beberapa saat kemudian saya bertemu pria kurus dengan rambut dikuncir untuk negosiasi.

Kesalahan Kedua

Kesalahan kedua saya adalah tetap menawar mobil itu meski harga yang disebutkan berbeda jauh dari sebelumnya. Harga yang disebutkan oleh pria tinggi kurus yang saat temui bukan 140 jutaan tapi 158 juta. Pria kurus itu ngotot harga mobil itu 158 bukan 140 juta koma. Lagi-lagi saya melakukan kesalahan dengan tetap menawar meski harga yang diberikan berbeda dari sebelumnya. Singkat kata, setelah tawar-menawar saya sepakat membelinya seharga 154 juta.

Saya membayar uang muka sebesar 30 juta dan akan melunasi bila mobil selesai masuk salon. Tanggal 8 Februari lalu saya melunasi kekuranga pembayaran mobil dan meminta adik dan anak laki-laki saya mengambil mobil itu karena saya sedang banyak urusan di kantor. Mobil sampai di rumah saat larut malam dan anakku bilang kayaknya ada suara aneh di mobil itu. Saya pikir karena mobil bekas biasalah ada kekurangan sedikit dan berniat membawanya ke bengkel bila ada waktu longgar, tapi karena banyak kesibukan di kantor, mobil itu saya biarkan di garasi hingga beberapa hari.

Sadar Tertipu

Pagi tadi saat pergi ke kantor saya berniat memakai mobil itu, sekalian ingin tahu masalah yang mungkin perlu dibenahi. Saya kaget saat menjalankan mobil terdengar suara berdenging di kolong mobil. Saya merasa kondisi mobil ini lebih buruk dari yang saya duga, sehingga memilik balik pulang ke rumah untuk ganti mobil yang lain. 

Saya curiga ada yang tak beres dengan mobil itu dan saat berangkat ke kantor saya meminta anak membawa mobil itu ke Auto 2000 dan hasilnya….duaaarrrrr….. Dari Auto2000 ketahuan bahwa ternyata mobil itu sebenarnya bekas taksi. Jarak tempuh mobil itu tidak asli tapi hasil puteran, karena rekaman Auto 2000 tahun 2019 jarak tempuhnya sudah mencapai 99 ribu Km. Yang paling bikin shock lagi  teirod dan gardan harus segera diganti karena kondisinya tidak normal. Dari diler ditaksir, setidaknya butuh uang 15 jutaan untuk membenahi mobil itu agar kembali berfungsi normal. Ajuur… ajur….

Tidak Ada Tanggung Jawab

Via telepon saya meminta anak dan adikku membawa mobil itu ke Prabu Motor Ponorogo. Saya berharap mobil itu bisa ditukar dengan mobil lain yang kondisinya normal, meskipun harus tambah dana, tapi ternyata mereka sama sekali tidak punya tanggung jawab pada konsumen.

Mereka menolak menukarnya dengan mobil lain, meski saya siap menambah dana. Mereka pasti sadar mobil bekas taksi itu memang buruk kondisinya dan tidak layak dihargai 154 juga. Itu sebabnya mereka bisa menerima mobil itu dengan status jual beli dan dihargai 120 juta saja. Eddaaaan… Hanya 14 hari mobil yang tidak pernah dipakai turun harga 34 juta. Akhirnya saya meminta anak dan adikku membawa mobil itu ke dialer resmi saja agar dibenahi sampai layak pakai. Saya benar-benar sadar telah berurusan dengan penipu dan memang seharusnya tidak pernah berurusan lagi.

Diler Rating Rendah

Para mekanik Auto2000 tertawa saat tahu mobil itu berasal dari Prabu Motor. Mereka bilang tidak heran kondisinya seburuk itu, karena berasal diler viral ini. Rupanya kalangan bengkel dan masyarakat sekitar diler Prabu Motor sudah paham bagaimana permainan kotor diler mobil bekas itu. Sudah sangat banyak masyarakat tertipu oleh diler ini tanpa mampu berbuat apa-apa karena kalah populer dibanding media sosial mereka.  

Iseng-iseng saya buka rating Prabu Motor di google dan ternyata hampir tidak ada yang memberikan bintang di atas 1 pada Prabu Motor. Mayoritas bahkan hampir semua reviewer menilai diler itu sangat buruk dan rating kebanyakan orang benar-benar mewakili apa yang saya alami. Rating dan komentar bagus hanya ditulis oleh orang-orang yang tampaknya dari kalangan mereka sendiri. 

Gank Makelar

Melihat respon tidak bersahabat dari Prabu Motor, saya jadi teringat mobil-mobil bekas yang kondisinya amburadul di sana. Saya baru paham bahwa mobil-mobil yang mereka jual sebenarnya hanya mobil bekas dengan kualitas sangat buruk, yang mereka poles sedikit-sedikit hingga terlihat layak. Prabu Motor tak lebih dari kumpulan makelar mobil jalanan yang terorganisir.  Jangankan berharap layanan jujur, profesional dan bertanggung jawab, berharap tidak tertipu saja rasanya jauh dari kenyataan.

Orang-orang semacam iu tidak peduli dengan rating perusahaan yang buruk, karena mengandalkan keuntungan sesaat tanpa perlu menjaga reputasi dan nama baik. Apalagi di luar sana masih banyak masyarakat yang belum melek informasi dan mudah dikibuli.

Manipulasi Medsos 

Bagi masyarakat Madiun dan Ponorogo, reputasi Prabu Motor ternyata dikenal buruk, baik kualitas kendaraan yang dijual maupun pelayanannya yang tidak jujur dan profesional. Meski demikian, mereka sukses memainkan tim media sosialnya dan membangun kesan seolah-olah diler terpercaya yang menjual mobil murah berkualitas. Permainan media sosial itulah yang menarik banyak orang dari berbagai daerah untuk datang karena mengira akan mendapatkan kendaraan yang sesuai harapan, layanan yang ramah dan profesional. Padahal faktanya di lapangan sama sekali bertolak belakang dengan yang tergambar di media sosial.  

Kata Akhir

Belajar dari pengalaman ini saya berharap masyarakat tidak terpengaruh oleh promosi tim media Prabu Motor via media sosial, karena sangat jauh dari kenyataan. Saya berharap tidak ada lagi masyarakat yang tertipu oleh trik muslihat Prabu Motor. Meski viral di media sosial, secara umum diler mobil bekas ini hanya terlihat bagus di media, tapi pada kenyataannya boleh dibilang tidak layak dipercaya, baik kualitas mobil yang dijual, integritas, kejujuran dan tanggung jawabnya sangat rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun