Judi sebenarnya sudah ada sejak jaman dulu kala. Sebagai contoh 'togel'. Bayangkan saja sebagian besar orang menyukai yang namanya bermain togel. Nah lalu apa ya kira-kira alasan orang suka bermain judi? Yup, tentu saja karena ingin mendapatkan yang yang banyak secara instan dong.
Seiring berkembangnya jaman seperti sekarang ini kita memasuki era teknologi. Perkembangan teknologi yang cukup pesat ini lah mempengaruhi segala macam aspek, salah satunya ya judi ini.
Jika dulu judi hanya di lakukan di suatu tempat, sekarang cukup di rumah dengan modal smartphone bisa banyak pilihan judi. Bukan hanya judi 'togel' saja, namun sudah makin banyak pilihan judi lainnya seperti misalnya slot, sportbook, dan lain sebagainya. Dengan bermain judi ini mereka berharap bisa menggandakan uang tanpa harus bekerja. Namun kenyataannya, apa ada orang yang kaya cuma karena bermain judi? Yes, tentu tidak mungkin kan. Justru sebaliknya mereka akan habis-habisan karena judi.
Meskipun sejak tahun 2018 hingga 22 Agustus 2022, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan pemutusan akses terhadap 566.332 konten di ruang digital yang memiliki unsur perjudian, namun buktinya sampai sekarang pun judi online masih bertebaran di dunia maya. Yakin nih bisa diberantas?
Kalau hal itu tidak dimulai diri sendiri, judi online tak kan bisa seratus persen hilang. Lalu bagaimana cara menjauhkan diri dari judi online? Caranya adalah dengan mengubah pola pikir kita dengan memikirkan dampak negatif dari judi online tersebut. Memangnya apa sih dampak judi online? Simak, yuk!
1. Memicu Terjadinya Tindakan Kriminal
Dengan judi online, seseorang lanbat laun akan melakukan tindakan kriminal seperti misalnya mencuri. Mereka mencuri dengan tujuan untuk menjual barang curian dan uang tersebut digunakan untuk berjudi online.
2. Menyebabkan Pertengkaran atau Bahkan Perceraian dalam Keluarga
Judi online juga akan menyebabkan pertengkaran atau lebih parahnya lagi perceraian lho. Kok bisa? Iya dong, karena kondisi finansial yang memburuk sehingga menimbulkan pertengkaran atau perceraian.
3. Malas Bekerja