Mohon tunggu...
DIODILANDINAN
DIODILANDINAN Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis online

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Dia Masa Depanku (3)

14 September 2023   16:58 Diperbarui: 14 September 2023   17:07 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yah seperti biasa lah aku harus melewati yang namanya Masa Orientasi Sekolah dan mulai mendapatkan teman-teman yang baru. Pertama kali aku kenal dengan seorang teman bernama Ita. Ita bukan dari keluarga yang berada, mungkin bisa dibilang pas-pasan lah. Setiap harinya pun berangkat ke sekolah naik angkutan umum. Tentu saja hal ini berbanding terbalik dengan kehidupanku. Bukan berarti sombong, tetapi memang kenyataannya sepertu itu kan. Aku di antar jemput sopir setiap harinya, jadi ya aku tidak pernah merasakan bagaimana rasanya naik angkutan umum.

Nah meskipun sudah menginjak masa SMA, masalah dalam diriku sendiri adalah kurangnya rasa percaya diri. Orangtuaku pun tahu akan kelemahanku itu. Sikap kurang percaya diri yang ada dalam diriku ini tentu saja membuat orangtuaku khawatir. Hingga suatu saat terbersit lah ide mamaku untuk mendaftarkanku di salah satu Modelling School yang ada di Semarang.

"Kamu mau nggak kalo ikut Modeling School? Biar lebih Pede, masa udah gede kok minder gitu," tanya mamaku sambil menonton tv.

"Boleh, kalo mama ada channel sih aku oke aja," jawabku antusias sambil meletakkan hp yang dari tadi ku mainkan.

Entah kenapa kali ini aku antusias, padahal untuk berbicara di depan kelas saja nggak ada mental, tapi entah kenapa tawaran mamaku untuk mengikuti Modelling School malah aku jawab dengan antusias.

"Mama baca-baca tuh di internet, ada pendaftaran Modelling School, ya buat nambah percaya diri sekaligus kegiatan kamu pulang sekolah," tambah mamaku.

"Boleh tu Ma, mulai kapan pun aku siap," jawabku.

"Iya sabar dulu, Mama kan harus tanyakan dulu. Pokoknya nanti kalo udah beres, Mama kabari kamu," imbuh mamaku sambil senyum kepadaku.

Mamaku memang mempunyai watak yang lemah lembut, berbeda dengan Ayahku yang keras kepala. Hanya saja mamaku ini terkadang pemikirannya masih kolot sehingga membuat aku tak sependapat dengannya.

Beberapa hari kemudian mamaku mendaftarkanku ke Modeling School itu dan aku mulai ke tempat tersebut pada sore hari usai pulang sekolah.

Pertama kali aku datang ke tempat itu, nyaris down aku dibuatnya. Bagaimana tidak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun