Terlebih lagi dimasa sekarang ini, lebih banyak kaum Perempuan yang bekerja untuk mengisi waktu luang mereka ataupun memenuhi kebutuhan pada dirinya sendiri. Namun, hal ini malah dianggap sebagai sesuatu yang tak wajar bagi kaum laki-laki. Mereka menganggap kaum Perempuan sebagai kaum yang lemah, yang tak perlu bekerja keras mencari nafkah. Kaum Perempuan hanya perlu bekerja dirumah, mengurus rumah tangga, dan melaksanakan kewajibannya di rumah. Pemahaman seperti ini tentu sangat salah, pemahaman ini menumbuhkan patriaki di dalam kaum laki-laki. Ketimpangan gender ini membuat kaum Perempuan sulit dalam mengakses pekerjaan mereka. Perempuan dianggap sulit dan tidak mampu dalam mengerjakan pekerjaan berat. Hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki akses yang luas dalam mendapatkan pekerjaan. Kesenjangan dalam pendapatan yang dialami oleh kaum Perempuan juga terjadi dalam bentuk pemberian gaji antara kaum Perempuan dan kaum laki-laki. Pemahaman mengenai pemimpin tidak boleh seorang Perempuan juga membatasi kaum Perempuan.
Keberagaman yang ada di Indonesia seharusnya bukanlah menjadi masalah yang serius bagi negara ini. Namun, perbedaan ini malah membuat perubahan yang mendasar dalam segi sosial dan budaya. Terlebih dampak dari arus globalisasi yang semakin terus menggerus nilai dan moral Masyarakat Indonesia. Diskriminasi juga memberikan dampak bagi setiap korban yang merasakannya. Para korban dari diskriminasi ini dapat mengalami kesehatan mental yang buruk bahkan traumatis yang mungkin dapat meninmbulkan kegilaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H