Mohon tunggu...
Nashwa NurSafitri
Nashwa NurSafitri Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswi poltekkes Kemenkes Jakarta 3

aku suka menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengapa Obat TB Harus Dihabiskan

2 Juni 2023   15:43 Diperbarui: 2 Juni 2023   15:46 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa obat TB harus dihabiskan?

Oleh:

Nashwa Nur Safitri ( P3.73.34.1.22.031 ) D3 TLM

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3

PENDAHULUAN

Tuberkulosis atau TB merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis di dalam paru-paru. Selain paru-paru Bakteri ini dapat menginfeksi organ lainya seperti kelenjar getah bening, ginjal, sendi, dan selaput otak tulang. Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Tuberkulosis yaitu seperti batuk bersalah yang bercampur darah, badan lemas, nafsu makan menurut, dada terasa sesak, berat badan menurun, berkeringat pada malam hari tanpa sebab, dan demam lebih dari satu bulan. (Kemenkes 2022)

Angka kematian Tuberkulosis meningkat pada tahun 2020 pada saat pandemi COVID-19. Diperkirakan terdapat 10 kita orang menderita Tuberkulosis di seluruh dunia. 3,3 juta perempuan, 5,6 juta laki-laki, dan 1,1 anak-anak. (WHO 2022)

Penyakit Tuberkulosis dapat diobati. Pengobatan pasien Tuberkulosis harus dilakukan secara tepat dan tuntas. Biasanya untuk pengobatan Tuberkulosis ini memakan waktu kurang lebih 6 bulan. Fase Intensif selama 2 bulan yang terdiri dari Rifampisin, Isoniazid, Pirazinamid, dan Etambutol. Lalu ada fase lanjutan selama 4 bulan yang terdiri dari Rifampisin dan Isoniazid.

(Menurut Kemenkes RI) Tingkat kesembuhan pada anak juga dipengaruhi oleh kualitas pengobatan yang diberikan. Selama ini anak anak diberi obat dalam bentuk racikan dengan komponen obat Isoniazid, Rifampisin, Pirazinamid, yang diberikan pada tahap intensif maupun lanjutan. Namun beberapa literatur dilaporkan bahwa terdapat dampak merugikan jika meracik obat tunggal dengan tidak tepat. FDA menyadari sejumlah masalah kualitas produk yang terkait dengan obat-obatan yang diracik termasuk kontaminasi, proses peracikan yang tidak baik dan benar, dan toksisitas produk

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun