Nashru Dhiya Al-HaramainÂ
Ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat pernah di ungkapkan oleh Presiden RI Joko Widodo Pada saat pertemuan relawan Gerakan Nusantara Bersatu. Ciri-ciri pemimpin yang disebutkan oleh Joko Widodo ialah pemimpin yang memiliki kerutan diwajahnya dan berambut putih. Menurut Jokowi kepada ribuan relawan yang hadir untuk opsi pilpres mendatang di tahun 2024. Jokowi seaka-akan berpendapat bahwa kriteria pemimpin dapat ditentukan dari segi penampilannya.
"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya" ujar Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang diadakan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022).
Menurut Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari rambutnya. Lalu Jokowi meminta kepada para relawan untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin yang berwajah cling, jika tidak memiliki kerutan di wajahnya, Jokowi meminta relawan agar hati-hati.
"Jangan sampai, jangan sampai, jangan sampai, kita memilih pemimpin yang nantinya hanya senang duduk di Istana yang AC-nya dingin. Jangan sampai, saya ulang, jangan sampai kita pilih pemimpin yang senang duduk di Istana, yang AC-nya sangat dingin". Tegasnya
Hal ini menyebabkan statement menurut masyarakat twitter tentang hal berambut putih dan keriput, salah satu akun mengatakan bahwa
Maaf sekedar bertanya pak, terus kalo yg rambutnya gak putih?
Berarti gak mikirin rakyat?
Yang sekarang rambutnya warna apa pak? @asyouwish90
Syaikh Muhammad Mubarak dalam kitabnya Nizam al-Islam, menyebutkan ada empat syarat seseorang menjadi pemimpin, yaitu yang pertama memiliki akidah yang lurus, kedua, mempunyai wawasan yang luas. Ketiga, mempunyai dedikasi mengabdi kepada ummat. Keempat, mempunyai komitmen yang kuat terhadap ajaran islam.
Dalam Al-Quran sudah dijelaskan dalam surat Al-Maidah ayat 55, ayat ini menggaris bawahi bahwasannya pemimpin yang baik ialah, beriman kepada Allah SWT, mendirikan sholat, menunaikan zakat, tunduk kepada peraturan dan ketentuan Allah SWT.
Sedangkan menurut filsuf dan matematikawan Yunani yaitu Plato, mengakatan harus memiliki kepribadian yang bisa membedakan mana yang penting dan mana yang tidak penting, atau mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang tidak.
Dari ketiga sumber pendapat ini, tidak ada satupun syarat, atau ciri-ciri pemimpin yang dapat memikirkan rakyatnya bisa dilihat dari rambut atau kerutan di wajahnya. Bahkan banyak sumber-sumber lain yang tidak menyinggung persoalan tentang ciri-ciri fisik.
Dari sini statement Jokowi tentang ciri-ciri pemimpin, menggambarkan betapa keterbelakangannya bangsa kita, dengan dilontarkannya statement tersebut sedikit banyak akan membawa masyarakat awam lebih ke belakang lagi, sedangkan akan menghasilkan keuntungan besar bagi para Tirani di bagsa kita, yang akan lebih mengeksploitasi berbagai sumber daya, bagaimana kita akan menduduki cita-cita sebagai negara yang baldatun toyyibatun wa robbul ghofur, sedangkan dari pemimpinnya saja, mengajak kepada masyarakatnya agar menjadi purba.
Kesimpulannya adalah statement Joko Widodo itu tidak benar, jika dilihat dari nalar akal sehat manusia, sebaiknya kita harus lebih bijak lagi mengambil tindakan apa yang kita lakukan, dan harus memfilter semua statement dengan beberapa pendapat, karya tulis, dan lain-lain. Karena kebenaran itu tidak bersifat absolut, akan tetapi sebagai manusia, kita harus mengejar segala kebaikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H