Mohon tunggu...
Nashra Alifi
Nashra Alifi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Aksi Main Hakim Sendiri yang Dilakukan kepada Seorang Kakek di Majalengka

28 Oktober 2021   23:43 Diperbarui: 29 Oktober 2021   00:36 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Aksi main hakim sendiri adalah suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh suatu pihak untuk menghukum pihak lain tanpa melewati proses hukum, misalnya adalah pemukulan atau pengeroyokan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap pelaku kejahatan. 

Main hakim sendiri ini merupakan tindakan melanggar hukum yang menyimpang dari nilai moral, selain itu main hakim sendiri juga melanggar sila ke-2 Pancasila yaitu "Kemanusiaan yang adil dan beradab". Aksi main hakim sendiri tidak diatur secara khusus di dalam peraturan hukum pidana di Indonesia.

Aksi main hakim sendiri masih kerap terjadi di kalangan masyarakat, tindakan main hakim sendiri ini memiliki beberapa faktor penyebab, seperti tidak percayanya masyarakat pada hukum yang berjalan di Indonesia, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang hukum, serta rasa geram dan tidak sabar atas perbuatan sang pelaku. 

Padahal sudah ada pasal yang membahas tentang pidana pelaku aksi main hakim sendiri, yaitu Pasal 351 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 406 KUHP, Pasal 338 KUHP, dan Pasal 354 KUHP.

Seperti yang terjadi di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, seorang kakek warga Desa Cicadas berusia 60 tahun an bernama Caslam, dihakimi oleh sejumlah warga karena diduga telah melakukan tindak kejahatan pencurian sebuah tas seorang pedagang. 

Kejadian main hakim sendiri atau pemukulan terhadap seorang kakek ini terekam oleh warga dan disebarluaskan. Video yang diposting oleh seseorang dengan caption "Di usianya yang menuju senja, sang kakek dituduh mencuri hingga dipukuli. 

Di rumah, istri yang menderita stroke menanti dia kembali, berharap sang suami banyak rezeki hari ini" itu menjadi viral, dalam video rekaman itu terlihat seorang kakek didorong dan ditampar sebanyak dua kali oleh warga. 

Postingan itu menuai berbagai tanggapan dari masyarakat, salah satunya adalah Alissa Wahid, putri dari Presiden ke-4 RI. Alissa berkomentar "Ini di mana? Kejadiannya seperti apa? Saya pengen cari bapak2 baju merah & hitam yg mengeplaki kakek ini. Kalaupun si kakek ini benar mencuri, tidak ada alasan melakukan kekerasan seperti ini. Apalagi kalau tidak bersalah".

Kepala Desa Cibogor, Ricky Harry menanggapi video viral tersebut. Kejadian video pemukulan itu bermula saat kakek Caslam (68) terbukti telah mencuri tas milik pedagang, Toto, yang berisi uang sebesar Rp1,5 juta dan surat-surat berharga seperti SIM dan STNK. Ricky mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Minggu, 24 Oktober 2021.

Ricky mengungkapkan kronologi dari tindak pencurian itu dimulai saat Toto selaku pedagang sedang istirahat di sebuah warung. Di dekat warung tersebut terdapat pohon petai cina yang sedang dicari oleh Toto. 

Selagi mengambil petai cina tersebut, Toto meletakkan tas yang berisi uang dan surat-surat berharga miliknya di bawah pohon. Setelah mengambil petai cina, Toto segera pergi kembali ke warung untuk melanjutkan istirahatnya, tanpa membawa kembali tasnya itu. Setelah ingat bahwa tas nya tertinggal, Toto kembali ke pohon petai cina tadi, tetapi ia tidak menemukan tasnya disana.

Toto ingat di sekitar pohon petai cina saat ia mengambil petai cina itu, ada Kakek Caslam. Kakek Caslam ini pergi setelah Toto kembali ke warung. Toto menduga bahwa Kakek Caslam ini tau dimana keberadaan tasnya tersebut. Akhirnya, Toto mencari keberadaan Kakek Caslam yang memang biasa mencari barang bekas di desanya.

Saat Toto menemukan Kakek Caslam dan menanyakan perihal tas miliknya, Kakek Caslam sempat tidak mengakui bahwa ia telah mengambil tas milik Toto itu. Tetapi, saat sejumlah warga mulai berkumpul, Kakek Caslam akhirnya mengakui bahwa tas Toto ia simpan di pekarangan rumah warga Desa Cibogor. Kakek Caslam tidak datang kembali, saat ia diminta untuk mengambil tas tersebut. Akhirnya, warga mulai mencari kembali Kakek Caslam. Saat ditemukan oleh seorang perangkat desa, Kakek Caslam menunjukkan gerak gerik tidak kooperatif.

Kakek Caslam segera dibawa ke Balai Desa, lokasi dari video viral tersebut. Kakek Caslam kembali tidak mengakui, sehingga membuat geram beberapa warga dan timbul aksi pemukulan itu.

Kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Kapolres Majalengka AKBP Edwin Affandi, membenarkan bahwa video rekaman yang sempat viral itu benar terjadi. Kakek Caslam terbukti mencuri tas Toto. Diduga motif dari kakek ini karena kondisi ekonomi, dikabarkan juga istri dari sang kakek sedang menderita stroke. Kasus ini termasuk ke dalam tindak pidana, tetapi pihak kepolisian memberikan solusi penyelesaian masalah secara kekeluargaan dengan melakukan mediasi antara Kakek Caslam dan Toto, karena isi dari tas milik Toto tidak ada yang hilang, jelas Edwin.

Melihat kondisi ekonomi keluarga Kakek Caslam, para netizen atau masyarakat di Majalengka membuka penggalangan dana bagi Kakek Caslam yang berprofesi sebagai pemulung itu. Selain itu, menurut pernyataan Alissa Wahid di akun media sosial pribadinya, bahwa kawan-kawan dari kelompok gusdurian terdekat akan segera berkunjung ke rumah sang kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun