[caption id="attachment_246603" align="aligncenter" width="576" caption="Pilar Philae Temple / Doc. Pribadi"][/caption]
Hari ini adalah hari terakhir saya dan rombongan berada di kota Aswan, meskipun masih mempunyai tiga tempat wisata lagi yang akan di kunjungi sebagai pelengkap tour kami, hati terasa sangat berat untuk segera meninggalkan kota yang begitu indah ini.
Dari pagi hari sebelum matahari muncul saya sudah duduk dibalkon yang menghadap langsung kesungai Nil, gemerlap lampu yang padam satu persatu seiring munculnya matahari semakin menampakkan keindahan sungai Nil, tidak lama setelah itu saya langsung menuju ke restoran sambil membawa koper karena pagi ini juga kami akan check out dari hotel.
Tampak petugas hotel sudah menunggu kami dimejanya, satu persatu dari kami memberikan kunci kamar hotel yang kemudian duduk memenuhi ruangan resepsionis sambil menunggu perintah untuk masuk kedalam bus yang sudah menunggu dari pagi tadi.
Bagasi bus terbuka, ketua rombongan mempersilahkan kami untuk segera naik kedalam bus, setelah dipastikan tidak ada perserta yang ketinggalan, bus langsung bergerak ketempat wisata pertama untuk hari ini yaitu bendungan Aswan.
Sesuai namanya, bendungan ini berada dikota Aswan, salah satu kota di mesir bagian utara atau biasa disebut Upper Egypt. Pembangunan bendungan Aswan digagas oleh presiden kedua Mesir, Gamal Abdel Nasser, fungsi bendungan ini sangatlah banyak, selain mencegah banjir juga digunakan sebagai pembangkit listrik dan irigasi untuk pertanian.
[caption id="attachment_246605" align="aligncenter" width="576" caption="Bendungan Aswan / Doc. Pribadi"]
Bendungan yang penjangnya kurang lebih Dua mil ini dibangun sekitar tahun 1960-an, selain banyak manfaatnya, bendungan ini juga memiliki panorama yang indah, bagian utara bendungan terdapat danau Nasser yang sangat luas bak lautan dan bagian selatan bendungan terlihat sungai yang seolah-olah tidak ada ujungnya.
Perjalanan dilanjutkan ke Philae Temples. Kuil-kuil yang sempat dikuasai dan dimanfaatkan oleh tiga agama atau kepercayaan ini berada di tengah-tengah aliran sungai Nil. Pengunjung harus menggunakan perahu untuk sampai ke kuil ini, lagi-lagi sungai Nil tidak mampu menyembunyikan keindahanya yang begitu alami.
Bangsa Yunani, Romawi dan kaum Masehi (Kristiani) pernah menggunakan bangunan-bangunan ini sebagai tempat ibadah mereka. Hal ini juga nampak dari beberapa perubahan yang ada pada kuil-kuil. Orang Masehi misalnya, sempat mengukirkan lambang salib pada beberapa sudut bangunan. Beberapa pahatan yang mengambarkan bentuk dewa Mesir kuno juga terpaksa dirusak oleh penguasa kuil setelahnya. Konon, orang Mesir kuno mengkhususkan tempat ini untuk pemujaan pada Dewi Isis.
[caption id="attachment_246607" align="aligncenter" width="576" caption="View Of Philae Temple from Boat / Doc. Pribadi"]