Mohon tunggu...
Nasha Prasetyo
Nasha Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Basket dan bermain game ramah pada siapa pun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

sejarah kesenian wayang kulit

13 Januari 2025   21:01 Diperbarui: 13 Januari 2025   21:08 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Pengecatan dan Pewarnaan: Setelah pola selesai, wayang dicat menggunakan cat tradisional yang terbuat dari bahan alami atau cat modern yang terbuat dari bahan alami. Warna cerah seperti emas, merah, dan hitam sering digunakan untuk memberi kesan artistik yang kuat dan menonjolkan karakter.


6. Pemasangan dan Penyempurnaan Tangkai: Tangkai yang terbuat dari tanduk kerbau atau kayu yang diikat kuat pada wayang untuk berfungsi sebagai pegangan. Tahapan ini dilakukan untuk memastikan bahwa wayang terpasang dengan sempurna dan dapat bergerak dengan fleksibel saat dimainkan.

  • Fungsi dan Peranan Wayang masa Sekarang.

Budaya Jawa memiliki hierarki wayang. Tokoh wayang masih sering digunakan untuk refleksi dan keteladanan masyarakat bahkan di zaman modern.Surat kabar solopos sering menampilkannya.
Wayang adalah produk kesenian tradisional yang diproduksi secara lokal dan selalu menarik di media lokal, seperti televisi. Orang dari luar Jawa sudah menganggap wayang sebagai status sosial, dan orang dari luar Jawa menganggap wayang sebagai kebudayaan yang unggul dan mempunyai nilai filosofis yang tinggi. Wayang memiliki berbagai jenis dan corak, termasuk wayang purwa dan berbagai modifikasi.

kontemporer dan menjadikan wayang jauh lebih menarik, dan wayang dianggap sebagai realitas budaya Jawa yang kaya akan falsafah hidup yang luhur, sehingga oleh media situasi dikemas dalam berbagai format yang dapat dijual dan memiliki daya tarik tertentu.
Seni karawitan wayang di pentas wayng adalah perpaudaun antara musik dan seni suara. Paduan antara seni suara dan musik menjadi identik. Dalam seni karawitan, para niyaga (penabuh gamelan) mengiringi cerita dengan komposisi musik yang rumit, sedangkan dalam seni sastra, dalang menulis narasi wayang, berakting sesuai dengan karakter masing-masing wayang.
Dengan menggabungkan semua ini, pertunjukan wayang kulit yang indah, rumit, dan kompleks dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat modern.


Pementasan wayang saat ini menggunakan musik klasik dan modern.

(a) Musik klasik terdiri dari gamelan dengan dua laras, yaitu pelog dan slendro. Dalam musik gamelan, saron, demung, kenong, gong, rebab, kendang, gender, gambang, dan demung biasanya termasuk.
Gamelan adalah alat musik tradisional yang serbaguna. Gamelan adalah alat kecil yang digunakan untuk mengiringi gendhing-gendhing atau musik apa pun.
(b) Musik kontemporer: Musik kalsik, yang terdiri dari kumpulan gamelan, bukan satu-satunya elemen yang mendukung pementasan wayang dewasa ini. Pementasan sekarang sering dilengkapi dengan alat musik bertenaga listrik kontemporer seperti keyboard.
Keyboard dapat digunakan untuk membuat permainan lebih menarik, seperti mengubah suara dalam adegan tertentu, membuat suara angin, membuat suara hewan, dan lain-lain.

Kebudayaan adalah hasil kreatif manusia yang dapat dinikmati secara indera. Penggunaan wayang purwa, yang pasti mengandung unsur budaya lokal, adalah salah satu dari banyak bentuk pengertian ini. Seiring dengan kemajuan teknologi di era globalisasi, unsur-unsur budaya lokal tentu berinteraksi dengan budaya asing di dalam negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa intensitas kebudayaan asing di dalam negeri semakin meningkat. Ketika banyak hal berubah dan berkembang, terutama dalam bidang komunikasi, orang lebih sering berinteraksi dengan budaya asing.

NILAI FILOSOFIS WAYANG KULIT.

Filsafat menurut masyarakat Jawa ialah usaha manusia untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan tentang hidup menyeluruh dengan mempergunakan kemampuan rasio ditambah indera batin (cipta-rasa). Maka berfilsafat maka cinta kesempurnaan, (ngudi kasempurnan, ngudikawicaksanaan) dan bukan semata-mata cinta kearifan. Jika orang jawa menyebut bahwa wayang mengandung filsafat yang dalam, dunia wayang memberi peluang bagi orang Jawa untuk melakukan suatu pengkajian filsafi dan mistis sekaligus. Dunia pewayangan kaya sekali dengan lambang atau pasemon, hampir seluruh eksistensi wayang itu sendiri adalah pasemon. Pergelaran Wayang kulit senantiasa terdiri dari beberapa bagian atau adegan yang saling bertalian antara satu dengan yang lain. Tiap-tiap bagian melambangkan fase atau tingkat tertentu dari kehidupan manusia. Antara lain :


1. Jejer (adegan pertama) melambangkan kelahiran bayi dan perkembangan dari bayi hingga masa kanak-kanak dan dewasa.

 2. Perang gagal melambangkan perjuangan remaja untuk melepaskan diri dari tantangan dan tantangan dalam hidup mereka.

 3. Perang kembang melambangkan peperangan antara pihak yang baik dan buruk, yang akhirnya dimenangkan oleh pihak yang baik. Setelah tengah malam, perang kembang terjadi. Arti filosofisnya adalah bahwa orang dewasa setelah masa muda.

 4. Perang brubuh melambangkan kehidupan manusia yang akhirnya mencapai kebahagiaan hidup hingga menemukan jati dirinya.
5. Tancep kayon menandakan berakhirnya kehidupan, yang berarti bahwa manusia akan segera mati dan kembali ke alam baka untuk berhadapan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa.


  • DAFTAR PUSTAKA

(Anggoro, 2018)Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679

Vindalia, J. I., Siregar, I., & Ramli, S. (2022). Dakwah Sunan Kalijaga Dalam Peyebaran Agama Islam Di Jawa Tahun 1470 – 1580. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 1(3), 17–25. https://doi.org/10.22437/krinok.v1i3.18085

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun