Mohon tunggu...
Nasha Putri Han
Nasha Putri Han Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sumatera Utara - Ilmu Komunikasi

Let’s connect or you can reach me out to nashaaph@gmail.com☁️

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Konstruktivisme terhadap Dampak Korean Hallyu

29 Oktober 2022   22:26 Diperbarui: 29 Oktober 2022   22:43 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi membawa pengaruh besar bagi kehidupan masyarakat baik dikalangan anak-anak, remaja, maupun dewasa. Jika dulu globalisasi membawa pengaruh budaya barat ke Indonesia, sekarang ada fenomena baru yang muncul yaitu Korean Hallyu, atau biasa disebut dengan Korean Wave. Fenomena ini sering kita jumpai di Indonesia dan dampaknya sangat terasa di kalangan gen Z atau akrabnya disebut kalangan millenial. 

Sebenarnya apa sih Korean Hallyu? Apa sih dampaknya di kehidupan kita? Mari kita bahas!

Budaya korea mulai berkembang pesat secara global beberapa tahun belakangan ini dan diterima dengan baik oleh berbagai kalangan. Mulai dari musik, drama, variety show, artis, ataupun idolnya menjadi fenomena baru yang diminati oleh banyak orang. Dari sinilah kata Korean Hallyu atau Korean Wave muncul. 

Hingga saat ini, budaya Korea mulai diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti fashion, makeup, skincare, makanan, bahasa, bahkan cara makan sekalipun.

Indonesia seakan "rumah" bagi pecinta K-Pop atau yang biasa kita kenal dengan sebutan K-Popers. Bisa kita lihat dari media sosial yang sering membahas tentang Korea. Mulai dari tweet terkait K-Pop, Indonesia berada pada peringkat ke 3 setelah Thailand dan Korea.

Indonesia menjadi "pasar" yang sangat potensial untuk perekonomian Korea Selatan melalui Korean Hallyu. K-Popers tak segan mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk membeli album, tiket konser, ataupun chat bersama idolnya. 

Adanya Korean Hallyu/Wave ini memunculkan adanya pro dan kontra di kalangan masyarakat. Mempertanyakan apakah budaya kita sudah terganti? Tak sedikit yang membandingkan drama korea dengan perfilman Indonesia. Pada fenomena ini, kita akan kaitkan dengan Pandangan Konstruktivisme. 

Apa maksud Pandangan Kosntruktivisme? Apa kaitannya dengan Korean Hallyu? Yuk simak!

Dalam teori Konstruktivisme, disebutkan bahwa struktur dapat memberikan pengaruh kepada tingkah laku atau langkah yang diambil oleh suatu aktor, baik itu aktor negara ataupun individu (Burchill, et al., 2005).

Keberadaan K-Pop sangat mempengaruhi preferensi banyak kalangan. K-Pop juga banyak menyelamatkan nyawa seseorang dari yang sedih, stress, bahkan depresi. K-Pop merupakan pelarian banyak orang ketika sedang mengalami masa sulitnya. 

Namun, K-Pop sendiri pun banyak merenggut nyawa idolnya, salah satunya karena pembullyan baik secara langsung maupun dari media sosial. Ada juga yang disebut sasaeng yang sangat membahaya idolnya dikarena obsesi yang sangat berlebihan kepada idolnya, tak segan untuk masuk ke dalam rumah ataupun memesan hotel dan pesawat yang sama dengan idolnya.

Banyak juga artis-aartis nasional yang diundang di acara perfilman Korea, dan juga tak lupa ada Dita Karang yang menjadi idol wanita dari Indonesia yang cukup terkenal dengan grupnya yang bernama Secret Number

Banyak millenial yang mulai mempelajari bahasa Korea dan mencari beasiswa untuk sekolah di Korea. Hal ini membangkitkan semangat anak-anak muda untuk terus semangat dalam mengejar apa yang diimpikannya.

Konstruktivisme meyakini bahwa perubahan terjadi karena ciptaan dari manusia itu sendiri. Dalam hal ini faktor lain selain negara menjadi hal yang penting juga bagi perubahan yang terjadi seperti individu, kelompok, elit, birokrasi, korporasi, dan aktor lainnya. 

Dalam konstruktivisme juga memahami bahwa perubahan identitas suatu bangsa dikarenakan ciptaan dari manusia itu sendiri. Hal ini sejalan dengan Korean Hallyu yang diidentifikasikan sebagai penyebaran budaya yang mana saat ini mulai menjadikan bangsa lain mengikuti kebudayaan Korea Selatan. Ide dari komunitas masyarakat yang tertuang. 

Nasha Putri Han - Ilmu Komunikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun